CSR

ACT Layani Ratusan Korban Konflik Di Gaza

25-11-2019

Gaza, beritasurabaya.net - Pekan lalu ketika Israel kembali memborbardir Gaza, sebanyak 35 orang meninggal dunia, 111 orang mengalami luka-luka. Dari seluruh korban, 20 orang di antaranya adalah perempuan dan 46 orang anak-anak dilansir dari Republika.

Melihat banyaknya korban luka dan kondisi akses di Gaza yang sulit, Aksi Cepat Tanggap (ACT) mendistribusikan bantuan berupa alat-alat medis kepada 338 jiwa dan mendirikan Indonesia Medical Clinic. Bantuan diberikan kepada mereka yang terluka akibat serangan dari Israel dan juga korban luka saat Great Return March (GRM) lalu.

Sementara berbagai akses untuk warga di Gaza, banyak yang dibatasi. Kondisi ini memperparah warga yang menderita luka-luka atau pun sakit di Gaza. Peneliti konflik di Gaza, Khodor Aldaraj, kepada Tim ACT mengatakan, Gaza sekarang ini sebuah penjara raksasa, sehingga akses masuk dan keluar benar-benar dibatasi.

“Sungguh, jika seseorang menderita sakit parah di Gaza, seolah dia sudah mendapatkan vonis mati. Mungkin dia masih dapat selamat seandainya mendapatkan pengobatan, tetapi mereka (para penjajah) memvonis mati orang tersebut dengan menghalangi masuknya obat-obatan dan perlengkapan medis untuk masuk Gaza,” imbuh Khodor.

Aksi Cepat Tanggap (ACT) mendistribusikan bantuan berupa alat-alat medis dan telah mendirikan Indonesia Medical Clinic. Selain mendapatkan bantuan dari sisi medis, para korban juga diberikan santunan sesuai dengan kebutuhan di sana.

“Ada beberapa bantuan yang kita berikan kepada mereka, seperti alat bantu untuk berjalan, popok orang dewasa, obat-obatan, pembersih luka, dan perban. Bantuan-bantuan ini kita berikan kepada mereka yang terluka akibat serangan dari Israel dan juga korban luka saat GRM lalu.

”Indonesia Medical Clinic kemudian digunakan untuk pelayanan medis untuk tahap awal atau emergencyadvanced di rumah sakit. Tempat yang diinisiasi ACT ini, tetap menyediakan tenaga dokter umum dan dokter ahli untuk menjadi tempat konsultasi dan pemberian obat-obatan,” ujar Tim Global Humanity Response (GHR)-ACT, Andi Noor Faradiba.

Setiap pekan, puluhan hingga ratusan orang terluka dalam GRM, termasuk perempuan dan anak yang ikut dalam aksi tersebut. Unjuk rasa yang biasa dilakukan masyarakat Palestina di perbatasan Gaza ditangguhkan pada Jumat lalu. Hal itu merupakan arahan Komisi Nasional Great Return March melihat kondisi eskalasi agresi Israel ke wilayah-wilayah Gaza sejak 12 November 2019 lalu.

“Kita berikan bantuan dari dermawan Indonesia untuk warga Kota Gaza, Gaza Utara, serta wilayah Shijayyah. Rencananya kita akan ada lanjutan bantuan untuk warga yang menderita luka-luka. Kita sedang dalam proses pengaktifan Indonesia Medical Clinic untuk bantuan yang lebih holistik. Saat ini kita sedang melakukan cat ulang, penambahan listrik, lampu, furnishing,dll. Insya Allah, kami targetkan klinik akan aktif beroperasi mulai minggu depan,” tutup Faradiba. (nos)

Teks foto :

Bantuan diberikan kepada mereka yang terluka akibat serangan dari Israel dan juga korban luka saat GRM. Selain mendapatkan bantuan dari sisi medis, para korban juga diberikan santunan.

Foto : Istimewa.

Advertising
Advertising
Pemadam Kebakaran
Surabaya Pusat
031-3533843-44
Surabaya Utara
031-3712208
Surabaya Timur
031-8411113
Surabaya Barat
031-7490486
Surabaya Selatan
031-7523687
Rumah Sakit & Klinik
RSUD Dr. Sutomo
031-5020079
RS Darmo
031-5676253
RS ST Vincentius A Paulo
031-5677562
RS William Booth
031-5678917
RS Adi Husada
031-5321256
Kepolisian
Polda Jatim
(031) 8280748
Polrestabes
(031) 3523927