Laporan Khusus

KSEI Siap Tingkatkan Peran CSD di Tingkat Regional

20-11-2014

Nusa Dua, beritasurabaya.net - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) siap meningkatkan perannya sebagai Central Securities Depository (CSD) di tingkat regional. Diharapkan, ke depannya tingkat internasional.

Kesiapan KSEI sebagai CSD tingkat regional ini disampaikan Direktur KSEI, Margeret M.Tang, saat membuka perhelatan Extraordinary ANNA (Association of National Numbering Agencies) General Meeting, yang berlangsung 20-21 November 2014 di Sofitel Nusa Dua Bali.

Menurut Margaret, menjelang penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN dalam waktu dekat, perlu dilakukan peningkatan sistem serta kemampuannya yang dapat melakukan cross border settlement. ''Ada tiga inisiatif pengembangan KSEI yang meliputi proyek pengembangan C-BEST Next Generation, Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu untuk industri Reksa Dana, hingga pengembangan Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) untuk financial hub, merupakan rencana besar untuk pengembangan pasar modal di Indonesia. Ketiga rencana tersebut akan saling terintegrasi dan didukung dengan standard messaging yang berlaku secara internasional, yakni ISO 20022,''paparnya.

Penerapan kode internasional juga menjadi perhatian yang tak kalah penting. Kata Margaret, KSEI telah menjadi anggota ANNA atau yang merupakan asosiasi internasional yang beranggotakan berbagai institusi yakni Bank Sentral, Lembaga Kustodian Sentral, penyedia data, regulator dan Bursa Efek di 120 negara yang berperan sebagai National Numbering Agencies.

Bergabung dengan ANNA sejak sekitar 20 tahun yang lalu pada penyelenggaran General Meeting ANNA yang kedua, KSEI menjadi lembaga berwenang di Indonesia untuk menerbitkan kode ISIN (Internasional Securities Identification Number). Hingga saat ini, KSEI telah menerbitkan 1.666 kode ISIN di pasar modal Indonesia yang merupakan acuan kode Efek Indonesia yang digunakan secara global.

Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sarjito yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyinggung tentang perlindungan investor di pasar modal demi terciptanya pendalaman pasar. Sarjito menyayangkan bahwa saat ini pasar modal Indonesia masih didominasi oleh asing, sehingga apabila pasar modal global mengalami krisis, maka kondisi pasar modal di Indonesia akan turut terkena dampaknya.

''Untuk itu, diperlukan pendalaman pasar untuk meningkatkan jumlah investor lokal. Upaya peningkatan jumlah investor lokal ini perlu didukung dengan perlindungan investor serta pengawasan yang lebih ketat oleh regulator. Beberapa waktu yang lalu, OJK juga telah menyusun beberapa peraturan baru terkait pasar modal,''kata Sarjito. Ia juga menyampaikan optimisme bahwa industri pasar modal diprediksi akan menjadi primadona pada era Presiden Jokowi.

Kegiatan Extraordinary ANNA General Meeting tahun ini dihadiri oleh 26 anggota dari 30 negara. Rangkaian kegiatan telah berlangsung sejak Rabu (19/11/2014) kemarin dengan diselenggarakannya workshop tentang peran ANNA dan standardisasi ISO mengenai ISIN Code, Instrumen Keuangan dan Legal Entity Identifier (LEI), yang diikuti oleh undangan dan anggota ANNA. (noer soetantini)

Teks foto :

Para peserta Extraordinary ANNA General Meeting di Sofitel Bali. Tahun ini dihadiri oleh 26 anggota dari 30 negara.

Foto : Istimewa.

Advertising
Advertising
Pemadam Kebakaran
Surabaya Pusat
031-3533843-44
Surabaya Utara
031-3712208
Surabaya Timur
031-8411113
Surabaya Barat
031-7490486
Surabaya Selatan
031-7523687
Rumah Sakit & Klinik
RSUD Dr. Sutomo
031-5020079
RS Darmo
031-5676253
RS ST Vincentius A Paulo
031-5677562
RS William Booth
031-5678917
RS Adi Husada
031-5321256
Kepolisian
Polda Jatim
(031) 8280748
Polrestabes
(031) 3523927