Laporan Khusus

OJK Garap Literasi Keuangan Penyandang Disabilitas

27-04-2015

Surabaya, beritasurabaya.net - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Pusat Studi Layanan Disabilitas Universitas Brawijaya (PSLD UB) Malang terus meningkatkan akses penyandang disabilitas terhadap lembaga jasa keuangan di Jawa Timur. Ini diawali dengan sosialisasi serta pelatihan Literasi Keuangan pada penyandang disabilitas.

Selain itu, juga dilaksanakan workshop peningkatan kapasitas perlindungan konsumen kepada Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK). Menurut anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Kusumaningtuti S.Soetiono (Tituk), Senin (27/4/2015), metode pelatihan Literasi Keuangan pada penyandang disabilitas ini menggunakan buku panduan dan telah diujicobakan di 3 kota yakni Surabaya, Mojokerto dan Malang.

Pelatihan Literasi Keuangan pada penyandang disabilitas dengan menggunakan buku panduan di Jawa Timur ini, harap Tituk, bisa direplikasikan di daerah lain di Indonesia. ''Pelatihan Literasi Keuangan ini bentuk kami dalam mempersiapkan komunitas tentang literasi keuangan itu sendiri kemudian dilanjutkan dengan pengenalan produk keuangan dan risikonya dalam rangka meningkatkan kemandirian perencanaan keuangan bagi penyandang disabilitas,''paparnya.

Penyandang disabilitas hidup di tengah stereotype/stigma yang buruk, minimnya peranan pemerintah, tak mempunyai proteksi sosial yang baik dan terlebih lagi fasilitas publik yang tak aksesibel bagi mereka, baik itu di bidang pendidikan, maupun perekonomian terutama dalam layanan perbankan dan jasa keuangan. Terlebih lagi bagi penyandang disabilitas perempuan, mereka harus menanggung masalah dua kali lebih dari yang dialami penyandang disabilitas lelaki.

Kegiatan ini, kata Tituk, merupakan tindak lanjut dari program yang telah dilaksanakan di tahun 2014. Kegiatan serupa diperluas di berbagai kota agar penyandang disabilitas melek keuangan dan akhirnya dapat meningkatkan literasi keuangan.

Kegiatan tersebut juga dilatarbelakangi oleh hasil Survey Nasional Literasi Keuangan yang dilaksanakan OJK pada semester I/2013, hanya 21,84 persen penduduk Indonesia yang tergolong well literate. Indeks literasi penduduk yang tidak mengenyam pendidikan sebesar 16,3 persen. Sedangkan indeks literasi penduduk dengan tingkat pendidikan perguruan tinggi sebesar 56,4 persen.

''Kondisi ini memerlukan strategi edukasi tersendiri untuk meningkatkan kondisi penduduk dari less literate menjadi well literate. Perlu ada peningkatan akses dan layanan keuangan yang lebih luas bagi kehidupan masyarakat, seperti tabungan, pembayaran, kredit usaha, dana pensiun, asuransi kesehatan dan asuransi pendidikan,''ungkap Tituk.

Sementara itu, Sekretaris PSLD UB Slamet Tohari mengatakan berdasarkan hasil survei di 3 kota di Jawa Timur yang melibatkan 210 penyandang disabilitas, menunjukkan bahwa penyandang disabilitas masih sulit mendapatkan akses layanan ke jasa perbankan. Sebanyak 94 persen penyandang disabilitas tersebut tidak mencatat keuangannya, 55 persen menyatakan tidak memiliki kesiapan saat menghadapi kebutuhan mendadak, 50 persen tidak memiliki tabungan.

Survei juga menunjukkan sebanyak 48,98 persen mempunyai tabungan dan dari mereka yang menabung, 70,45 persen penyandang disabilitas tidak pernah menabung di lembaga jasa keuangan dan 29,55 persen sisanya menyatakan bahwa mereka pernah menabung.

''Selama ini penyandang disabilitas sulit mendapatkan layanan akses pendidikan dengan alasan terhambat sampai di SLB. Universitas Brawijaya Malang telah membuka layanan akses pendidikan bagi mereka dengan kuota 25 orang setahun. Kami pilih yang terbaik dari kalangan mereka, kemudian mereka digabungkan dengan mahasiswa umum lainnya dan disediakan pendamping,''papar Slamet.

Tituk menambahkan dengan melihat kondisi riil ini, OJK akan terus secara massif dan komprehensif melakukan edukasi keuangan secara terus menerus untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia yang masih rendah termasuk bagi insan yang berkebutuhan khusus. Serta terus mendorong PUJK menyediakan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan penyandang disabilitas. (noer soetantini)

Teks foto :

anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Kusumaningtuti S.Soetiono usai membuka pelatihan Literasi Keuangan bagi penyandang disabilitas Jawa Timur.

Foto : Titin.

Advertising
Advertising
Pemadam Kebakaran
Surabaya Pusat
031-3533843-44
Surabaya Utara
031-3712208
Surabaya Timur
031-8411113
Surabaya Barat
031-7490486
Surabaya Selatan
031-7523687
Rumah Sakit & Klinik
RSUD Dr. Sutomo
031-5020079
RS Darmo
031-5676253
RS ST Vincentius A Paulo
031-5677562
RS William Booth
031-5678917
RS Adi Husada
031-5321256
Kepolisian
Polda Jatim
(031) 8280748
Polrestabes
(031) 3523927