Politik & Pemerintahan

Mitos the End of the Newsroom

20-11-2015

Jakarta, beritasurabaya.net - Saat ini, media digital lebih kerap digunakan sebagai sumber informasi dibandingkan dengan media cetak atau elektronik. Hal ini terlihat dari beberapa survei yang mencatat bahwa saat ini pembaca koran di Indonesia terus mengalami penurunan, dari 29 persen pada 2012 menjadi 20 persen pada 2014.

Di sisi lain, pengguna media digital terus mengalami peningkatan. Ironisnya, media digital yang digunakan bukan berupa surat kabar atau media elektronik, melainkan media sosial.

Hal ini terungkap pada hari kedua sesi ketiga Konvensi Nasional Humas, Perhumas Indonesia, Kamis (19/11/2015) kemarin, yang membahas mengenai evolusi news room yang mulai tergeser di era digital ini. Terkait dengan tema The Future of Media : The End of the Newsroom & The Raise of Social Media Trust, Perhumas Indonesia mengundang top level person dari berbagai media. Mereka adalah Arif Zulkifli dari Tempo Magazine, Riyadi Suparno dari Jakarta Post, Wicaksono Adi dari #Beritagar, Desi Anwar dari CNN Indonesia, serta Budiman Tanuredjo dari HU Kompas.

Kelima narasumber memiliki gagasan yang sama bahwa "the end of newsroom" tidak terbukti. Malah yang terjadi sebenarnya adalah newsroom menjadi lebih kuat. Selain itu, para narasumber juga memberikan argumen bahwa social media trust tidak benar.

Kelima narasumber percaya masyarakat telah memiliki kesadaran bahwa media sosial tidak bisa dipercaya sepenuhnya. Arif Zulkifli mengibaratkan informasi seperti air bahwa dalam menyampaikan informasi, terdapat beberapa hal yang bersifat mendesak.

Sebagai contoh, dalam majalah Tempo, konten berita untuk media online akan disampaikan secepat mungkin. Namun, untuk media cetaknya, konten berita akan di simpan terlebih dahulu untuk digali lebih dalam.

Wicaksono Adi menekankan bahwa semua yang ada di media sosial adalah tidak benar sebelum terbukti menjadi fakta dan itulah yang menjadi tugas wartawan saat ini. Wartawan bertugas memverifikasi sinyal dan noise yang terdapat di sosial media.

Menjawab pertanyaan praktisi Public Relations Inke Maris tentang masuknya media asing, Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Budiman Tanuerdjo mengatakan bahwa memang pembaca Koran misalnya mengalami penurunan, namun media konvensional tersebut kini juga menyesuaikan diri.

Bahkan Pemimpin Redaksi the Jakarta Post Riyadi Suparno mengatakan medianya, justru pendapatan dari sirkulasinya masih lebih besar dari iklan. Sementara itu tentang netralitas media, pada dasarnya justru sikap seperti merugikan. Bayangkan bila kita melihat tindak kejahatan sulit bagi media untuk tidak memihak. (nos)

Teks foto :

Para pembicara pada sesi hari kedua Konvensi Humas.

Foto : Istimewa.

Advertising
Advertising
Pemadam Kebakaran
Surabaya Pusat
031-3533843-44
Surabaya Utara
031-3712208
Surabaya Timur
031-8411113
Surabaya Barat
031-7490486
Surabaya Selatan
031-7523687
Rumah Sakit & Klinik
RSUD Dr. Sutomo
031-5020079
RS Darmo
031-5676253
RS ST Vincentius A Paulo
031-5677562
RS William Booth
031-5678917
RS Adi Husada
031-5321256
Kepolisian
Polda Jatim
(031) 8280748
Polrestabes
(031) 3523927