Pendidikan

Doktor ITS Angkat Mikroalga Bahan Baku Biodiesel

17-08-2019

Surabaya, beritasurabaya.net - Mikroalga akhir-akhir ini menjadi komoditas yang banyak dilirik sebagai bahan baku alternatif pembuatan biodiesel. Inilah salah satu hal yang mendasari mahasiswa doktoral Departemen Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Ummu Kalsum, mengangkat judul penelitian “Pengembangan Pembuatan Biodiesel dari Mikroalga dengan bantuan Microwave secara In Situ” sebagai disertasinya.

Lewat penelitian ini, Ummu Kalsum pun dinyatakan lulus menyandang gelar doktor dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor yang digelar Jumat (16/8/2019) kemarin. Perempuan yang juga berprofesi sebagai dosen Teknik Kimia Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar ini menerangkan, penelitiannya ini bertujuan untuk mengkaji potensi pengembangan biodiesel dari mikroalga melalui reaksi transesterifikasi in situ.

Ia menyebutkan, mikroalga yang digunakan dalam penelitiannya adalah mikroalga hijau jenis Chlorella Sp, Spirulina platensis, dan Nannochloropsis occulata. Selanjutnya, perempuan kelahiran 1969 ini memaparkan bahwa mikroalga tersebut memasuki proses transesterifikasi menggunakan katalis homogen, yaitu KOH dan H2SO4, serta katalis heterogen, yakni ZnO dan ZSM-5.

Ummu menjelaskan bahwa penggunaan katalis tersebut ditentukan oleh lipid yang dihasilkan mikroalga dalam proses ekstraksi. Pada mikroalga yang menghasilkan asam lemak bebas rendah seperti Chlorella Sp, katalis yang digunakan adalah katalis yang bersifat basa. “Sebaliknya, untuk mikroalga yang menghasilkan asam lemak tinggi diproses menggunakan katalis asam,” paparnya.

Dalam penelitian ini pula, Ummu menggunakan gelombang mikro (microwave) sebagai metode pemanasan menggantikan metode pemanasan konvensional. Menurutnya, penggunaan gelombang mikro menyebabkan waktu reaksi yang diperlukan untuk menghasilkan biodiesel lebih cepat. “Selain itu, kandungan produk yang dihasilkan dari reaksi menggunakan gelombang mikro lebih banyak daripada menggunakan pemanasan konvensional,” ungkapnya.

Mengenai prospek penggunaan mikroalga sebagai penghasil biodiesel di Indonesia, perempuan berkerudung ini menilai Indonesia memiliki prospek yang besar. Pasalnya, Ummu menerangkan bahwa Indonesia merupakan negara tropis yang mendapatkan paparan melimpah dari sinar matahari. Sinar matahari itu sendiri merupakan komponen penting dalam fotosintesis mikroalga.

Tidak hanya itu, ibu dari tiga anak ini menambahkan bahwa mikroalga merupakan bahan baku generasi ketiga yang tidak bersaing dengan fungsinya sebagai bahan makanan. Dalam pembudidayaannya, mikroalga juga tidak membutuhkan banyak lahan. Inilah yang menurut Ummu menjadi nilai tambah mikroalga dibandingkan bahan baku biodiesel lainnya.

Meskipun demikian, Ummu mengaku belum merasa puas dengan hasil penelitiannya. Menurutnya, masih diperlukan penelitian lebih lanjut terutama dalam proses pemurnian biodiesel yang dihasilkannya. Ia pun tidak menutup fakta bahwa biodiesel yang dihasilkannya belum memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk biodiesel. (nos)

Teks foto :

Ummu Kalsum saat memberikan presentasi disertasinya dalam sidang terbuka promosi doktor Departemen Teknik Kimia FTI ITS.

Foto : Humas ITS.

Advertising
Advertising
Pemadam Kebakaran
Surabaya Pusat
031-3533843-44
Surabaya Utara
031-3712208
Surabaya Timur
031-8411113
Surabaya Barat
031-7490486
Surabaya Selatan
031-7523687
Rumah Sakit & Klinik
RSUD Dr. Sutomo
031-5020079
RS Darmo
031-5676253
RS ST Vincentius A Paulo
031-5677562
RS William Booth
031-5678917
RS Adi Husada
031-5321256
Kepolisian
Polda Jatim
(031) 8280748
Polrestabes
(031) 3523927