Pendidikan

Mahasiswa ITS Buat Detektor Suhu Terintegrasi

25-07-2020

Surabaya, beritasurabaya.net - Dalam rangka antisipasi virus Covid-19, lima mahasiswa Departemen Teknik Instrumentasi, Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang tergabung dalam Tim Instone membuat sistem pendeteksi suhu yang memanfaatkan kecerdasan buatan bernamakan TT-Techno Temperature. Ide ini diangkat dari kelemahan pengukuran suhu tubuh secara tradisional yang masih menggunakan manusia sebagai pelaksananya dan kemungkinan terjadinya kesalahan teknis dalam pendataan di lapangan.

Ketua Tim Instone, Lukman Arif Hadianto, menjelaskan lebih lanjut mengapa protokol deteksi suhu seharusnya menggunakan teknologi bukan manusia. “Pelaksanaan dengan melakukan kontak fisik dapat berpotensi membahayakan petugas tersebut, selain itu proses pendataan secara manual juga memperlambat dalam identifikasi tersangka pengidap Covid-19,” paparnya.

Menurut Lukman, TT-Techno Temperature sendiri adalah sistem pengenalan pola suhu tubuh menggunakan sensor LWIR dan pengolahan citra sebagai tindak lanjut pencegahan penyebaran Covid-19 yang terintegrasi dengan pemerintah dan rumah sakit. Pemuda kelahiran 1998 ini menjelaskan, TT-Techno Temperature menggunakan kamera thermal Flir Lepton yang dapat mengukur suhu tubuh manusia. Kamera ini sendiri menerapkan konsep kecerdasan buatan berupa neural networking.

“Untuk penerapannya, sensor tersebut disambungkan ke aplikasi yang dapat menampilkan user interface dari hasil pembacaan sensor tersebut,” ujar mahasiswa angkatan 2017 ini.

Nantinya, lanjut Lukman, terdapat threshold atau nilai ambang batas suhu minimal yang ditentukan. Jika terdeteksi suhu tubuh di atas nilai ambang batas tersebut, maka kamera secara otomatis mengambil gambar wajah manusia dan mengirimkan data tersebut ke pengguna aplikasi ini serta membunyikan alarm untuk peringatan.

Selanjutnya, data tersebut akan dikirimkan ke pemerintah pusat atau daerah dan rumah sakit untuk monitoring dan tindak lanjut terhadap manusia yang suhu tubuhnya di atas batas normal. Misalnya, dengan melakukan penjemputan suspect tersebut agar segera diperiksakan ke rumah sakit terdekat dan dikarantina.

“Sistem ini sangat efektif sebab data pasien atau manusia yang terindikasi suhu tubuh di atas batas normal dapat terdeteksi secara cepat dan realtime,” ungkap mahasiswa kelahiran Kediri ini.

Lukman menjelaskan, letak keunggulan dari inovasi Instone yakni terintegrasi dengan aplikasi user, aplikasi rumah sakit, dan aplikasi pemerintah. Sehingga mempermudah pelacakan orang yang terdeteksi oleh sensor tersebut.

“Selain itu, terdapat notifikasi berupa pengiriman pesan informasi kepada yang terdeteksi sensor ini berupa suhu tubuh yang diukur dan informasi rumah sakit, agar melakukan pengecekan manual ke rumah sakit atau karantina mandiri di rumah,” papar Lukman.

Berkat inovasi yang digagas oleh Lukman bersama Ari Wardana, Noor Robbycca Rachmana, Indriani Aramintha Mentari, dan Nurfani Arifudin, berhasil meraih juara pertama dalam Lomba Aplikasi Inovatif dan Inspiratif Covid-19 (LAI2-Covid-19) berskala nasional pada sublomba Detektor yang diadakan oleh Direktorat Kemahasiswaan ITS.

Dalam pengerjaannya sendiri, Tim Instone menghadapi kendala seperti pemilihan sensor yang dapat mendeteksi suhu tubuh secara cepat dan tepat, serta tantangan di mana proses diskusi dan pengerjaannya yang dilakukan secara daring. “Meskipun begitu, lomba ini sangatlah menarik bagi kami yang tidak bisa berkontribusi di garda terdepan untuk penyembuhan, akan tetapi bisa berkontribusi dalam membuat terobosan alat baru,” ujarnya bangga. (nos)

Advertising
Advertising
Pemadam Kebakaran
Surabaya Pusat
031-3533843-44
Surabaya Utara
031-3712208
Surabaya Timur
031-8411113
Surabaya Barat
031-7490486
Surabaya Selatan
031-7523687
Rumah Sakit & Klinik
RSUD Dr. Sutomo
031-5020079
RS Darmo
031-5676253
RS ST Vincentius A Paulo
031-5677562
RS William Booth
031-5678917
RS Adi Husada
031-5321256
Kepolisian
Polda Jatim
(031) 8280748
Polrestabes
(031) 3523927