Ekonomi & Bisnis

ALFI Fokus 5 Kota Jadi Contoh Logistik Perkotaan

13-11-2017

Jakarta, beritasurabaya.net - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) dan Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama mengkaji penerapan konsep logistik perkotaan di Indonesia.

Ketua Umum ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan ada lima kota yang dipilih sebagai obyek kajian yakni Medan, Jakarta, Yogyakarta, Denpasar, dan Makassar. Lokasi tersebut dipilih atas dasar kompleksitas logistik dan geografis.

“Melalui kerjasama ini, kita berharap agar terjadi sinergi peran industri, universitas, dan pemerintah dalam membangun sebuah urban logistik yang bukan hanya efektif dan efisien, namun juga ramah lingkungan dan berkelanjutan. Sementara kami fokus di lima kota. Alasannya, karena kota-kota tersebut kompleksitasnya tinggi dan mewakili Sumatera, Jawa, Bali, dan Indonesia Timur," ujar Yukki di Jakarta, Senin (13/11/2017).

Yukki menyebutkan, saat ini industri logistik dalam negeri tengah dihadapkan pada beragam permasalahan yang mendesak untuk diselesaikan. Seperti, terbatasnya area perkotaan sebagai wilayah kegiatan, kemacetan, kompetisi pemakaian ruang antara angkutan penumpang dan barang, serta terbatasnya fasilitas untuk konsolidasi dan dekonsolidasi barang.

“Tantangan ke depan dalam logistik perkotaan adalah bagaimana kerjasama pemerintah, akademisi, dan industri bersinergi dalam merancang dan mengelola pengiriman dan penerimaan barang dari kota yang mampu adaptasi demand consumer,”imbuh Yukki yang kini juga Ketua Asean Federation of Forwarders Associations (AFFA) tersebut.

Ditemui dalam kesempatan yang sama, Direktur ALFI Institute Iman Gandi, memaparkan beberapa tantangan yang dihadapi oleh industri logistik saat ini antara lain masalah kemacetan dimana truk pengangkut logistik menyumbang sebesar 25-30 persen kemacetan. Selain itu, zona parkir dan bongkar muat akan memotong badan jalan sehingga dapat menyumbang kemacetan berlebih.

Tantangan selanjutnya, sambung Iman, terjadi peningkatan kelas menengah ke bawah menjadi menengah ke atas sebesar hampir 60 persen. “Dengan meningkatnya kelas menengah di Indonesia dan meningkatnya popularitas perangkat mobile, menjadikan Indonesia sebagai pasar dengan pertumbuhan tercepat dan terbesar di ASEAN.  Peringkat EC Market Size Indonesia mencapai sebesar 1.682 USD dengan peringkat CAGR mencapai 44,4 persen jumlah tersebut meningkat mencapai 37,0 persen di tahun 2016,”imbuhnya. (nos)

Teks foto :

Ketua Umum DPP ALFI Yukki Hanafi.

Foto : Istimewa.

Advertising
Advertising
Pemadam Kebakaran
Surabaya Pusat
031-3533843-44
Surabaya Utara
031-3712208
Surabaya Timur
031-8411113
Surabaya Barat
031-7490486
Surabaya Selatan
031-7523687
Rumah Sakit & Klinik
RSUD Dr. Sutomo
031-5020079
RS Darmo
031-5676253
RS ST Vincentius A Paulo
031-5677562
RS William Booth
031-5678917
RS Adi Husada
031-5321256
Kepolisian
Polda Jatim
(031) 8280748
Polrestabes
(031) 3523927