Ekonomi & Bisnis

Dampak Pandemi, SBI Mampu Cetak Laba Positif

09-07-2020

Jakarta, beritasurabaya.net - Di tengah pasar yang relatif stagnan dan kelebihan pasokan yang masih membayangi industri semen nasional, PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) mampu meningkatkan kinerja signifikan sejak bergabung dengan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG pada awal tahun 2019. Bahkan membalikkan kinerja dengan membukukan laba positif dibandingkan kerugian yang dialami Perseroan sejak tahun 2016 silam.

Presiden Direktur SBI, Aulia Mulki Oemar, dalam press conference virtual, Kamis (9/7/2020), mengatakan, volume penjualan meningkat menjadi 12,3 juta ton atau naik 4,80 persen dari 11,8 juta ton pada tahun 2018. Peningkatan volume ini didorong oleh peningkatan penjualan semen dan terak domestik sebesar 5,01 persen menjadi 11,8 juta ton dari 11,3 juta ton pada tahun 2018, serta peningkatan volume penjualan beton jadi (ready-mixed concrete) sebesar 3,19 persen menjadi 1.501 m3 pada tahun 2019 dari 1.454 m3 pada tahun sebelumnya.

”Kombinasi peningkatan volume dan kekuatan merek produk mampu meningkatkan pendapatan menjadi Rp11,06 triliun atau naik 6,55 persen dari Rp10,38 triliun pada tahun sebelumnya. EBITDA naik 64,29 persen menjadi Rp1,78 triliun pada tahun 2019 dari Rp1,08 triliun pada tahun 2018,”ujarnya.

Program-program efisiensi yang dijalankan sepanjang tahun 2019, kata Aulia, mampu membantu menurunkan beban pokok pendapatan sebesar 6,43 persen. Dengan demikian, SBI mampu meningkatkan Laba Sebelum Bunga & Pajak Penghasilan dan akhirnya mencetak Laba Bersih sebesar Rp499 miliar.

Pada kuartal I/2020, perekonomian nasional mengalami tekanan. Selain disebabkan situasi global dengan terus menurunnya harga minyak dunia, pandemi Covid-19 juga mulai menghantam Indonesia pada awal Maret 2020. Kondisi tersebut turut mempengaruhi konsumsi semen nasional.

Data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatat konsumsi semen nasional kuartal I/2020 mengalami penurunan 4,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Namun demikian, SBI tetap mampu mencatatkan kinerja positif yang cukup konsisten sejak bergabung dengan SIG pada awal tahun 2019 lalu.

Volume penjualan semen dan terak meningkat sebesar 5,78 persen menjadi 2,84 juta ton jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang tercatat 2,69 juta ton. Meski volume penjualan semen dan terak domestik turun 1,41 persen, namun volume penjualan ekspor meningkat 180,93 persen dibandingkan kuartal pertama tahun lalu.

”Peningkatan volume penjualan berkontribusi pada peningkatan pendapatan sebesar Rp2,46 triliun atau naik 4,88 persen dari Rp2,35 triliun pada periode yang sama tahun lalu,”ungkapnya.

Laba kotor meningkat 35,70 persen menjadi Rp666 miliar. Program-program efisiensi dan sinergi berhasil menurunkan beban pokok pendapatan serta beban distribusi dan penjualan masing-masing 3,26 persen dan 9,65 persen. Sehingga EBITDA meningkat 47,62 persen menjadi Rp398 miliar dan laba sebelum bunga dan pajak penghasilan meningkat 149,45 persen menjadi Rp296 miliar.

”Capaian ini membantu SBI membalikkan keadaan dari kerugian pada kuartal pertama tahun 2019, menjadi laba sebesar Rp68 miliar pada kuartal pertama tahun ini,”ujarnya.

Dampak pandemi Covid-19, ditegaskan Aulia, membuat perseroan harus merevisi target pendapatan maupun produksi hingga akhir 2020. Pada awal tahun, perseroan optimis bisa tumbuh signifikan. Namun dengan pandemi Covid-19 mulai Maret 2020, perseroan revisi ulang hanya saja belum dihasilkan target berapa.

”Dampak Covid-19 baru terasa di kuartal kedua, alami pengurangan yang signifikan disbanding periode yang sama tahun lalu. Bahkan untuk investasi SBI di 2020, rencana awal keluarkan CAPEX Rp500 miliar, baru terealisasi Rp150 miliar. Dalam revisi ulang tentunya posisi cash harus dijaga untuk kepentingan jalannya perseroan,”tukasnya.

Aulia optimistis jika penanganan Covid-19 berjalan dengan maksimal, kondisi pasar semen Indonesia akan kembali normal. Hingga saat ini tingkat konsumsi semen Indonesia baru di angka 300 kg perkapita di tingkat ASEAN. Rata-rata Negara ASEAN lainnya sudah masuk ke angka 600-700 kg perkapita. (nos)

Advertising
Advertising
Pemadam Kebakaran
Surabaya Pusat
031-3533843-44
Surabaya Utara
031-3712208
Surabaya Timur
031-8411113
Surabaya Barat
031-7490486
Surabaya Selatan
031-7523687
Rumah Sakit & Klinik
RSUD Dr. Sutomo
031-5020079
RS Darmo
031-5676253
RS ST Vincentius A Paulo
031-5677562
RS William Booth
031-5678917
RS Adi Husada
031-5321256
Kepolisian
Polda Jatim
(031) 8280748
Polrestabes
(031) 3523927