IT & SelulerD-Net Ajari Kader PKK Internetan16-04-2011 beritasurabaya.net- D-Net dan PKK Surabaya mengundang 140 Ibu Lurah dan Ibu Camat se-Surabaya untuk mengikuti Pelatihan Internet bertema Jadilah Kartini di Era Informasi Abad Ini yang bertempat di Mall BG Junction Surabaya, Sabtu (16/04). Karena jumlah peserta yang banyak, pelatihan dibagi menjadi 4 hari. Menurut Deasy D.Prasetyo, Manajer Public Relation D-Net pada beritasurabaya.net, pelatihan ini sebenarnya sudah dimulai Kamis (14/04) lalu dan berakhir Minggu (17/04) besok. Rata-rata perhari diikuti 35 Ibu Lurah dan Ibu Camat. Pelaksanaan pelatihan sengaja dibagi agar mendapat jumlah peserta yang ideal disetiap pelaksanaan. ''Agar makin efektif, tiap peserta diberi satu komputer selama workshop. Dengan demikian begitu pembicara memberikan arahan, para peserta bisa seketika itu juga mempraktekannya. Peserta memiliki pengalaman praktek secara langsung, peserta semakin mudah mengingat pelajaran yang diperoleh,''papar Deasy.. Selama pelatihan, D-Net memberikan pengenalan mulai dari dasar-dasar internet, cara browsing dan memanfaatkan search engine untuk pekerjaan/mencari data. Kemudian dilanjutkan dengan mengenal dan memahami cara kerja email. Mulai dari registrasi, membuat, membalas, dan membuat lampiran dokumen ataupun foto. ''Rencana kami, pelatihan ini sebagai tahap dasar untuk menuju ke pelatihan tentang internet yang lebih advance yaitu blogging ataupun membuat website, itupun jika para ibu-ibu ini memerlukannya. Tujuan utama di pelatihan ini adalah untuk mengajak memanfaatkan internet secara baik dan benar, selanjutnya baru akan kami ajak mereka mempelajari internet dalam fungsi yang lebih kompleks,''jelas Deasy. Sementara itu Dyah Katarina, S.Psi, selaku ketua tim penggerak PKK Surabaya mengatakan sudah saatnya perempuan duduk sama rata dengan laki-laki. Kesetaraan gender di antara kaum perempuan semestinya sudah terbangun, termasuk dalam hal teknologi internet. Diharapkan dalam pelatihan ini tidak ada alasan lagi bagi ibu-ibu tidak mau belajar internet. Istri Wakil Walikota Surabaya ini menangkap sebenarnya para peserta sanggup membeli komputer ataupun laptop untuk mengakses internet. Namun semua kembali kepada motivasi masing-masing individu. ''Mau bisa menggunakan atau hanya menjadikan komputer mereka sebagai sekedar pajangan?''imbuhnya. Tujuan lain workshop ini yaitu membantu ibu-ibu agar bisa lebih waspada terhadap maraknya peredaran situs porno. Berdasarkan survei KPA (Komisi Perlindungan Anak) terhadap 4.500 remaja usia 8-17 tahun di 12 kota besar di seluruh Indonesia, 97 persen generasi muda Indonesia mengaku pernah mengakses Situs Porno. ''Jangan sampai orang tua kalah canggih dengan anak. Dengan memahami internet, orang tua bisa menjaga anak-anaknya agar tetap memanfaatkan internet untuk keperluan positif. Lengah sedikit, masa depan anak kita jadi taruhannya,''tambah Deasy. Para peserta terlihat antusias. Salah satunya Titiek Krisnawati. Ia mengaku senang mengikuti pelatihan ini karena begitu banyak hal baru diperolehnya. ''Sayang hanya sehari, coba kalau berkelanjutan. Sepulang dari sini, say amau coba-coba lagi di rumah biar tidak lupa,''ujarnya. Peserta lain yang tak kalah serius adalah Etik Suryaningsih. Dari dulu dia sebenarnya ingin mencoba internet, entah itu untuk email atau mencari resep makanan. ''Anak saya itu pelit kalau saya minta diajarin. Mumpung sekarang ada yang melatih, saya ingin mengenal dan mencoba internet,''paparnya. Salah satu yang membuatnya serius yaitu ingin lebih mawas diri terhadap banyaknya konten pornografi di internet. ''Jika tidak tahu internet, bagaimana bisa mencegah anak saya membuka situs terlarang. Kan bisa saja saya dengan mudah dibohongi anak saya karena saya tidak tahu apa pun tentang dunia maya,''imbuhnya. (bsn-ai) Teks foto : Kader PKK serius belajar soal internet yang digelar D-Net
Pemadam Kebakaran
Rumah Sakit & Klinik
Kepolisian
|