IT & Seluler

F5 Network Soroti Serangan IoT Melalui Telnet

24-04-2018

Jakarta, beritasurabaya.net - F5 kembali merilis Threat Analysis Report mereka yang bertajuk "The Hunt for IOT: The Growth and Evolution of Thingbots Ensures Chaos" Volume ke-4.  F5 Labs dan partner mereka yang mensuplai data, Loryka, telah melakukan penelitian mengenai serangan terhadap perangkat Internet of Things (IoT) selama 2 tahun.

IoT makin menghubungkan dunia melalui Internet melalui berbagai perangkat. Gartner mendapati pada 2017 terdapat 8,4 miliar perangkat IoT yang dipakai di seluruh dunia (tak termasuk smartphone, tablet, dan komputer).

Pada 2020, diprediksi jumlahnya akan melonjak sampai 20,4-30,7 miliar. Tapi pada saat yang sama, serangan terhadap perangkat IoT juga makin tinggi dengan tujuan melakukan DDoS attack, mine cryptocurrency, pencurian data, pengintaian, dimanfaatkan sebagai proxy server, penyebaran ransomware, mendistribusikan spam, click fraud, dan sebagainya.

Hasil riset F5 Labs mendapati sebanyak 44 persen lalu lintas serangan berasal dari China, dan dari alamat IP di network China, seperti Chinanet, China Telecom, dan China Unicom, yang merupakan aktor penyerang tertinggi pada laporan F5 Labs sebelumnya. Di belakang China, penyerang lain berasal dari Amerika Serikat dan Rusia.

F5 Labs juga mendapati konsistensi kesamaan network dan alamat IP dari penyerang selama dua tahun riset. Jaringan tersebut biasanya membolehkan penggunanya melakukan apa saja yang mereka mau tanpa ikut campur (bulletproof hosting provider). Tak jarang, jaringan tersebut memang tak bisa mendeteksi atau merespons serangan dengan baik, seperti jaringan di rumah biasa. Oleh sebab itu, F5 Labs juga merilis alamat-alamat IP penyerang itu.

Sasaran penyerang hampir seluruh dunia. Di mana saja perangkat IoT yang rentan dipasang, penyerang akan langsung menemukannya. Negara yang paling banyak diserang adalah Amerika Serikat, Singapura, Spanyol, dan Hungaria. Para penyerang akan mencari titik kerentanan di dalam perangkat IoT, menanamkan thingbot (botnet di dalam perangkat IoT) terkuat. Beberapa botnet yang namanya sudah cukup familiar seperti Remaiten, Mirai, Hajime, Brickerbot (thingbot agresif yang diciptakan untuk merusak segala perangkat yang terinfeksi Mirai), IRCTelnet, Satori, Persirai, Reaper, dan Hide N Seek.

Metode paling sederhana yang dipakai penyerang adalah brute force attack (meretas password) yang memanfaatkan kerentanan port 23 di jaringan telekomunikasi (telnet), menanamkan botnet atau memasukkan botnet yang bisa tumbuh sendiri, kemudian melakukan aksinya. Dari data F5 Labs diketahui bahwa dibandingkan 2016, pada Q1 2017 terjadi peningkatan serangan brute force sebesar 249 persen. Tapi menurun terus sampai Q4 2017 sebesar 77 persen.

"Kami mengira, brute force attack berada di akhir musimnya, sebab kami lihat penyerang menggunakan metode lain dalam menyerang perangkat IoT dalam setahun terakhir,"kata Direktur F5 Labs, Sara Boddy, Selasa (24/4/2018).

F5 Labs menduga penyerang telah mengembangkan metode-metode baru yang secara teknis lebih mudah. Metode-metode baru itu hanya butuh sedikit step dalam rencana penyerangan dan juga menyerang lebih sedikit perangkat, sebab yang diserang adalah port dan protocol yang tidak standar, pabrikan khusus, tipe perangkat dan model yang khusus pula.

F5 Labs juga melihat penyerang mengembangkan metodenya dan memanfaatkan serangan untuk mengeruk uang sebanyak-banyaknya dari perangkat yang terinfeksi. IoT adalah bisnis besar, mencapai triliunan dolar pada 2020 nanti, menurut estimasi IDC.

Secara khusus, F5 Labs melakukan pengamatan terhadap botnet Mirai pada periode  1 Juni-31 Desember 2017. Tingkat serangan Mirai masih lebih besar dibandingkan saat pengembangan dan serangan Mirai pada 2016. Pada periode itu terjadi peningkatan drastis infeksi Mirai di Amerika Latin, dan naik sedikit di AS bagian barat, Kanada, Afrika, Asia Tenggara, dan Australia. Infeksi Mirai terbesar di kawasan Asia terjadi di Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan India. F5 Labs menduga bahwa Mirai sebetulnya belum mengeluarkan seluruh potensinya, jadi ancaman masih terlalu besar untuk diabaikan. (nos)

Advertising
Advertising
Pemadam Kebakaran
Surabaya Pusat
031-3533843-44
Surabaya Utara
031-3712208
Surabaya Timur
031-8411113
Surabaya Barat
031-7490486
Surabaya Selatan
031-7523687
Rumah Sakit & Klinik
RSUD Dr. Sutomo
031-5020079
RS Darmo
031-5676253
RS ST Vincentius A Paulo
031-5677562
RS William Booth
031-5678917
RS Adi Husada
031-5321256
Kepolisian
Polda Jatim
(031) 8280748
Polrestabes
(031) 3523927