CSR

Maybank Indonesia Lanjutkan Program Maybank Women Eco-Weavers

04-04-2021

Jakarta, beritasurabaya.net - PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) bersama Maybank Foundation, yayasan yang menangani tanggung jawab perusahaan atau corporate responsibility (CR) Maybank Group, melanjutkan program pemberdayaan masyarakat bagi para perempuan prasejahtera melalui program Maybank Women Eco-Weavers (MWEW). Kali ini, program MWEW memasuki tahap kedua,   di dua lokasi, yakni Tuban, Jawa Timur dan Lembata, Nusa Tenggara Timur.

Program Maybank Women Eco-Weavers merupakan bagian dari upaya Maybank Group yang bertujuan untuk mempromosikan kain tradisional ke tingkat global secara berkelanjutan dan untuk menciptakan kemandirian ekonomi bagi penenun perempuan di seluruh kawasan ASEAN. Program ini pun mendukung terwujudnya “ASEAN Center of Excellence”,

Sebelumnya pada 2016 hingga 2019, Maybank Foundation telah menjalankan program Maybank Women Eco-Weavers yang berfokus pada pengembangan tenun pewarna alami di empat lokasi, yakni Sawah Lunto & Tanah Datar, Sumatera Barat serta Lombok Tengah & Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Selain di keempat lokasi tersebut, program Maybank Women Eco-Weavers juga dilaksanakan di Malaysia, Kamboja serta Laos.

Pada tahap pertama pelaksanaan program Maybank Women Eco-Weavers di Indonesia telah berhasil melatih lebih dari 400 penenun perempuan dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Ada pun prestasi terbaik dari program ini mendapat pengakuan dari ASEAN dan program ini menjadi bagian dari agenda besar ASEAN Socio-Cultural Community Blueprint 2025.

Selain itu, program Maybank Women Eco-Weavers juga didukung Presiden RI, Bapak Joko Widodo dan the National Heritage Board of Singapore, yang menjalankan kegiatan untuk  mempromosikan kesenian, budaya dan warisan ASEAN.

Kemudian pada tahap kedua pelaksanaan program Maybank Women Eco-Weavers  berlanjut  di Tuban, bermitra dengan Sekar Kawung. Maybank menyediakan pendampingan kepada penenun berupa pelatihan yang berfokus pada peningkatan usaha produktif pemintalan benang, pembuatan kain tenun gedog dan batik khas Kerek Tuban.

Seluruh pelatihan ditujukan untuk membantu pemasaran kain tenun yang kemudian dikembangkan menjadi berbagai produk fashion dari hasil kerja para penenun tersebut, hingga ke pemasarannya. Upaya tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mempromosikan dan meningkatkan posisi tenun tradisional hingga ke pasar global dengan cara yang berkelanjutan serta mendukung kemandirian dan inklusi finansial bagi perajin kain tradisional selama pandemi Covid-19.  

Sedangkan di Lembata, melalui mitra Torajamelo, para penenun belajar tentang preferensi konsumen dan cara menembus pasar di kain tenun hingga industri fashion. Untuk mendukung hal itu, para penenun juga belajar tren desain terbaru, seperti diantaranya gambar dan benang, kombinasi warna yang sesuai dengan tren pasar masa kini, pola motif anyaman dan penerapan pola turunan tenun dan sebagainya.

Dengan pelatihan ini penenun diharapkan mempunyai wawasan perihal desain terkini dan memahami dasar-dasar desain terkait persiapan untuk menenun serta memberikan kesempatan bagi para penenun untuk merancang sendiri berbagai variasi menenun.

Untuk memperkenalkan kain tenun hasil karya perempuan penenun Maybank Women Eco Weaver kepada khalayak luas, Maybank Foundation bersama kedua mitranya menggelar pameran seni virtual menampilkan profil dan desain kain tenun maupun turunannya dalam bentuk fashion masa kini.

Pameran virtual dan fashion showcasing bersama Sekar Kawung telah berlangsung pada 3 Maret 2021 lalu, menampilkan hasil karya tenun Gedog Seser para penenun perempuan dari Tuban yang khas akan fitur desain yang menggambarkan citra kesederhanaan. Sementara untuk pameran virtual launch bersama Torajamelo digelar pada 23 Maret 2021 lalu, menampilkan kain-kain tenun hasil karya para penenun Lembata. Melalui kedua program tersebut sebanyak 67 penerima manfaat berkomitmen untuk melestarikan tenun Indonesia.

CEO Maybank Foundation, Shahril Azuar Jimin, mengatakan pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu pilar tanggung jawab perusahaan,  melalui program Maybank Women Eco-Weavers, Maybank Group turut mendukung upaya para perempuan  untuk mandiri secara ekonomi dengan  cara melestarikan tenun yang ada sejak turun temurun sehingga dapat bermanfaat bagi para penenun yang  selaras dengan misi humanising financial services. Program ini  juga selaras dengan misi ASEAN dan lima sasaran United Nations Sustainable Development Goals yakni mewujudkan kehidupan sejahtera, pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan yang layak dan untuk mengurangi kesenjangan.

Pembina Yayasan Maybank Indonesia dan Board of Trustees Member, Maybank Foundation, Ita Budhi,  mengatakan, meskipun masih dalam kondisi pandemi, Maybank Indonesia tetap melanjutkan komitmen untuk memberikan perhatian kepada para penenun perempuan melalui program Maybank Women Eco-Weavers yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan, meningkatkan kepercayaan diri, keterampilan dalam menenun, pengetahuan akan tren desain dan sebagainya.

“Harapan kami agar para perempuan dapat mewujudkan kemandirian secara finansial sehingga mampu memberi dampak positif bagi diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitarnya sekaligus bersama Maybank, turut berpartisipasi dalam upaya melestarikan kain tenun untuk generasi masa kini dan ke depan,”tukasnya.

Dengan peningkatan keterampilan dan pengetahuan, para penenun perempuan bukan hanya dapat mendorong kemandirian dan kemampuan menenun namun juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi sesama komunitas penenun yang juga akan mendorong dan menciptakan motivasi bagi masyarakat di sekitarnya. (nos)

Advertising
Advertising