Klub

Ecoton Gelar Sensus Ikan

04-07-2011

Surabaya, beritasurabaya.net - Lembaga Kajian Ekologi dan Lahan Basah (Ecoton) akan menggelar sensus ikan, 8-14 Juli 2011. Ini untuk mengetahui seberapa besar dampak pencemaran Kali Surabaya terhadap ekosistem di sekitarnya.

Menurut Direktur Ecoton, Prigi Arisandi, Senin (4/7/2011), kegiatan sensus akan dimulai dari bantaran sungai tepat didepan SPBU depan PT Tjiwi Kimia, Kota Mojokerto menggunakan 12 perahu. Sesuai Keputusan Gubernur Nomor 413/87, oksigen di Air Kali Surabaya normalnya adalah 4 mg/L. Namun kenyataannya di sungai sering terjadi peristiwa ikan mati, karena kandungan oksigen di air mengalami penurunan hingga 0 mg/L atau tidak ada oksigen.

Kondisi tidak ada oksigen dalam air ini terjadi disebabkan oleh adanya buangan limbah cair melebihi kemampuan sungai untuk melakukan self purifikasi atau kemampuan untuk memulihkan kualitas air sungai. Buangan limbah cair tersebut mengakibatkan dua efek terhadap sungai, yakni pertama keracunan pada biota air, efek keracunan ini mengakibatkan kerusakan metabolisme dalam organ biota sungai sehingga menyebabkan kematian, dan kedua, penurunan kandungan oksigen terlarut dalam air.

Penurunan oksigen terlarut ini dapat dikarenakan oleh limbah industri atau peristiwa resuspensi yang diakibatkan penambahan debit air secara tiba-tiba, akibatnya larutan racun di dasar sungai terangkat dan tersuspensi dalam air. Di Kali Surabaya hampir 80 persen buangan limbah cairnya berupa limbah organik yang berasal dari empat pabrik kertas.

Ecoton pernah melakukan sejumlah penelitian yang menyebutkan terdapat tiga jenis ikan yang terancam punah. Ikan tersebut yakni Ikan Keting (Arius Caelatus), Ikan Papar (Notopterus Chilata) dan Ikan Jendil (Family Ariidae). Ketiga jenis ikan itu hanya dapat dijumpai pada Kali Surabaya, di sektor hulu, atau di kawasan Mlirip-Sumengko.

Sebelum tahun 1990-an, ikan jenis ini banyak dijumpai di sepanjang Kali Surabaya. Namun, dalam penelitiannya, kini ikan tersebut hanya bisa temui di kawasan Mlirip-Sumengko saja.

Selain sensus ikan, sebelumnya Ecoton juga pernah melakukan Sensus Serangga Air. Sensus ini dilakukan karena tingginya pencemaran di Kali Surabaya. Data tahun 2004 menyebutkan, terjadi penurunan kualitas air. Juga pernah 9 kali terjadi peristiwa ratusan ikan mati karena rendahnya debit air dan tingginya limbah buangan industri.

Serangga air merupakan komponen penyusun komunitas hewan dasar sungai atau makroinvertebrata. Serangga air adalah kelompok hewan yang sangat sensitif terhadap perubahan kondisi fisik kimia perairan dan bantaran sungai. Serangga air memiliki nilai toleransi yang rendah, berarti tidak dapat hidup pada kondisi sungai yang tercemar dan keruh. Hasil dari sensus tersebut menunjukkan penurunan populasi serangga air di sungai dan mengindikasikan terjadinya kerusakan ekosistem sungai. (bsn-ai)

Advertising
Advertising
Pemadam Kebakaran
Surabaya Pusat
031-3533843-44
Surabaya Utara
031-3712208
Surabaya Timur
031-8411113
Surabaya Barat
031-7490486
Surabaya Selatan
031-7523687
Rumah Sakit & Klinik
RSUD Dr. Sutomo
031-5020079
RS Darmo
031-5676253
RS ST Vincentius A Paulo
031-5677562
RS William Booth
031-5678917
RS Adi Husada
031-5321256
Kepolisian
Polda Jatim
(031) 8280748
Polrestabes
(031) 3523927