Wisata & Budaya

Mungkinkah Rokok Kretek Dipatenkan ?

07-06-2011

Surabaya, beritasurabaya.net - Forum Masyarakat Indutri Rokok Indonesia Jatim berharap rokok kretek yang merupakan warisan budaya bangsa yang hanya ada dan diproduksi di Indonesia ini bisa segera dipatenkan. Apalagi industri rokok kretek itu diproduksi manual secara turun temurun.

Menurut Sekjen Forum Masyarakat Indutri Rokok Indonesia Jatim, Wahyu Hidayat, Selasa (7/6/2011), dengan segera dipatenkan, diharapkan mampu meningkatkan geliat usaha rokok kretek yang kini masih banyak diproduksi dalam skala kecil (home industry).

Jika rokok kretek bisa dipatenkan seperti batik yang diakui UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia, Wahyu berharap dunia juga mengakui kretek juga budaya Indonesia.

''Di luar negeri tidak ada produsen rokok kretek yang notabene diproduksi secara manual. Karena yang ada hanya industri rokok filter yang menggunakan mesin. Kretek ini hanya ada di Indonesia,''ujarnya.

Menanggapi usulan tersebut, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jatim, M Samsul Arifien mengatakan, tujuan mematenkan rokok kretek itu cukup bagus. Namun, untuk melakukannya memerlukan banyak kesiapan yang dianggapnya cukup sulit untuk dilakukan. Salah satunya adalah konsumsi atau pengguna rokok kretek minimal sebanyak 75 persen dari total jumlah penduduk.

Salah satu syarat itu juga berlaku sama saat UNESCO menentukan batik sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia. Untuk bisa meningkatkan pengguna batik, saat itu Gubernur Jatim, Soekarwo meminta PNS di Jatim menggunakan batik dua hari seminggu pada Kamis dan Jumat. Upaya itu kiranya dilakukan juga untuk mendukung batik agar lebih diakui dunia.

''Batik berbeda dengan rokok kretek. Jika batik, semua lapisan masyarakat tanpa membedakan usia bisa mengenakan batik. Tapi untuk rokok kretek, apa bisa masyarakat kita harus mengkonsumsinya? Ini kan tidak semudah itu untuk mematenkan kendati memang rokok kretek adalah warisan budaya leluhur bangsa Indonesia,''katanya.

Rokok kretek adalah rokok yang menggunakan tembakau asli yang dikeringkan, dipadukan dengan saus cengkeh dan saat dihisap terdengar bunyi kretek-kretek. Kisah kretek bermula dari kota Kudus. Tak jelas memang asal-usul yang akurat tentang rokok kretek.

Menurut kisah yang hidup dikalangan para pekerja pabrik rokok, riwayat kretek bermula dari penemuan Haji Djamari pada kurun waktu sekitar akhir abad ke-19. Awalnya, penduduk asli Kudus ini merasa sakit pada bagian dada. Ia lalu mengoleskan minyak cengkeh.

Setelah itu, sakitnya pun reda. Djamari lantas bereksperimen merajang cengkeh dan mencampurnya dengan tembakau untuk dilinting menjadi rokok.

Kala itu melinting rokok sudah menjadi kebiasaan kaum pria. Djamari melakukan modifikasi dengan mencampur cengkeh. Setelah rutin menghisap rokok ciptaannya, Djamari merasa sakitnya hilang.

Ia mewartakan penemuan ini kepada kerabat dekatnya. Berita ini pun menyebar cepat. Permintaan ''rokok obat'' ini pun mengalir. Djamari melayani banyak permintaan rokok cengkeh. Lantaran ketika dihisap, cengkeh yang terbakar mengeluarkan bunyi ''keretek'', maka rokok temuan Djamari ini dikenal dengan ''rokok kretek''.

Awalnya, kretek ini dibungkus klobot atau daun jagung kering. Dijual per ikat dimana setiap ikat terdiri dari 10, tanpa selubung kemasan sama sekali. Rokok kretek pun kian dikenal. Konon Djamari meninggal pada 1890. Identitas dan asal-usulnya hingga kini masih samar. Hanya temuannya itu yang terus berkembang.

Sepuluh tahun kemudian, penemuan Djamari menjadi dagangan memikat di tangan Nitisemito, perintis industri rokok di Kudus. Bisnis rokok dimulai oleh Nitisemito pada 1906 dan pada 1908 usahanya resmi terdaftar dengan merek Tjap Bal Tiga. Bisa dikatakan langkah Nitisemito itu menjadi tonggak tumbuhnya industri rokok kretek di Indonesia. (bsn-ai/jnr)

Advertising
Advertising
Pemadam Kebakaran
Surabaya Pusat
031-3533843-44
Surabaya Utara
031-3712208
Surabaya Timur
031-8411113
Surabaya Barat
031-7490486
Surabaya Selatan
031-7523687
Rumah Sakit & Klinik
RSUD Dr. Sutomo
031-5020079
RS Darmo
031-5676253
RS ST Vincentius A Paulo
031-5677562
RS William Booth
031-5678917
RS Adi Husada
031-5321256
Kepolisian
Polda Jatim
(031) 8280748
Polrestabes
(031) 3523927