Jumlah Wisatawan Asing Ke Jatim Naik
18-07-2011
Surabaya, beritasurabaya.net - Permintaan pasar pariwisata ke sejumlah obyek wisata di Jawa Timur terus meningkat. Ini memicu tingkat kunjungan wisatawan asing ke Jawa Timur naik 5,04 persen menjadi 14.894 orang.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, Jarianto di Surabaya, Senin (18/7/2011), peningkatan pasar pariwisata itu juga terjadi karena faktor bulan Ramadhan 1432 Hijriah. Saat ini wisatawan mancanegara yang paling banyak datang ke Jatim berasal dari warga negara berkebangsaan Malaysia mencapai 4.150 orang dari total kunjungan wisatawan asing.
Tren seperti bulan sebelumnya, warga negara Malaysia yang datang ke Jatim banyak mengunjungi objek wisata religi seperti Masjid Sunan Ampel Surabaya. ''Di posisi selanjutnya, warga Singapura yang menempati peringkat kedua dengan angka kunjungan mencapai 1.146 orang, disusul wisatawan China sebanyak 1.037 wisatawan. Dari ketiga kunjungan wisatawan asing baik China, Malaysia, maupun Singapura kenaikan tertinggi ditunjukkan oleh Warga Negara China atau meningkat 36,27 persen dibanding bulan sebelumnya,''paparnya.
Sementara tingkat kunjungan wisatawan Malaysia ke Jatim mengalami kenaikan 9,88 persen dibandingkan bulan lalu sedangkan Singapura hanya meningkat 7,30 persen.
Di sisi lain, terkait dengan akumulasi tingkat kunjungan wisatawan asing ke Jatim dari Januari sampai sekarang mencapai 71.056 orang.
Jumlah wisatawan mancanegara tersebut naik 6,68 persen dibanding periode yang sama 2010. Mengenai urutan 10 besar tingkat kunjungan wisatawan asing ke Jatim selama ini meliputi Malaysia, Singapura, Serikat, Hong Kong, Prancis, India, dan Jerman.
Selain itu, terkait tingkat keterisian kamar hotel bintang di Jatim mencapai 47,27 persen atau mengalami penurunan 0,41 persen dibanding bulan sebelumnya. Jika dikelompokkan sesuai klasifikasi bintang, berdasarkan data Badan Pusat Statistik/BPS okupansi hotel bintang tiga kini mencapai 49,63 persen.
Sedangkan angka okupansi hotel bintang tiga merupakan jumlah tertinggi dibanding okupansi hotel bintang lainnya. Sementara, okupansi hotel bintang lima 48,28 persen, diikuti bintang empat 47,68 persen, bintang dua 43,92 persen dan bintang 1 sebesar 40,51 persen. (bsn-ai)
