TPS KBS Inginkan Konsep Jelas Pemkot
26-08-2011
Surabaya, beritasurabaya.net - Pergantian manajemen di tubuh KBS memang tak menunjukan kerja maksimal. Di bawah manajemen yang baru, masih ada saja kekurangan dalam pengelolaan KBS. Misalnya, masih ada koleksi satwa yang mati seperti gajah, onta, rusa Bawean, kambing gunung dan lainnya.
Hal ini pula yang mendorong keinginan kuat Pemkot Surabaya untuk segera mengambil alih KBS. Tujuannya demi penyelematan dan kelangsungan KBS.
Di bawah pengelolaan TPS, pakan KBS juga banyak yang diubah drastis, dari rumput lokal hasil sabitan 12 pencari rumput KBS, diganti dengan rumput gajah. Pergantiannya pun tak dilakukan secara bertahap, tapi langsung. Hal ini jelas mengganggu pencernaan satwa itu sendiri.
Atas kondisi itu, Tim Pengelola Sementara (TPS) KBS yang mengetahui wali kota Surabaya menyatakan mundur dari keanggotaannya, sangat menyesalkannya. TPS KBS justru mendesak pemkot agar segera menangani KBS dengan serius.
Menurut Ketua TPS KBS Tony Sumampauw, hak mundur dari keanggotaan TPS adalah hak pemkot. "Tapi kebutuhan untuk pengelolaan secara serius, sangat dibutuhkan KBS. Jangan sampai hal ini berlarut dan dibiarkan, KBS bisa hancur," tukas Tony.
Penanganan yang sangat mendesak itu, terutama pada masalah kandang hewan. Kandang yang ada sudah dianggap tak layak alias tak memenuhi syarat.
Menurut Tony, pusat juga sudah mengirim surat ke pemkot terkait komitmen pengelolaannya terhadap KBS. Tapi pemkot berniat mengelolanya sendiri. Namun bagaimana bentuk pengelolaannya, pemkot juga belum memberikan sinyal jawaban.
Karena belum ada tanggapan itulah, maka TPS KBS berkilah untuk segera mencari investor. Namun bagi pemkot, tujuan TPS mencari investor itu malah ditentang. Karena itu pula, wali kota dan Asisten III Sekkota mundur dari keanggotaan TPS KBS.
"Kalau dikelola pemerintah, khawatir seperti di Solo. Lima kebun binatangnya dikelola pemerintah namun kondisinya cukup memerihatinkan. Kini setelah dikelola investor, justru kondisinya lebih bagus," ungkap Tony. (ries/bsn)
