Wisata & Budaya

Tingkatkan Wisata Bahari Indonesia ke Next Level

04-06-2024

Jakarta, beritasurabaya.net - WWF-Indonesia promosikan wisata bahari yang bertanggung jawab pada event Deep and Extreme Indonesia 2024 di Jakarta Convention Center. Melalui program Signing Blue, WWF-Indonesia kembali terlibat untuk mengenalkan praktik wisata bahari bertanggung jawab pada berbagai sektor pariwisata termasuk dengan melibatkan berbagai kalangan dari wisatawan individu hingga pengelola destinasi

WWF-Indonesia mempromosikan wisata bahari yang bertanggung jawab pada event Deep and Extreme Indonesia 2024 di Jakarta Convention Center. Promosi ini tidak hanya dilakukan di stan, namun juga disampaikan pada talkshow bertemakan “Unveiling the Next Level of Marine Tourism”. Melalui program Signing Blue, WWF-Indonesia kembali terlibat untuk mengenalkan praktik wisata bahari bertanggung jawab pada berbagai sektor pariwisata termasuk dengan melibatkan berbagai kalangan dari wisatawan individu hingga pengelola destinasi wisata.

Keterlibatan WWF dalam acara “The Asia’s Biggest Diving, Marine, and Adventure Show” ini menjadi bagian dari pengembangan wisata dalam industri ekonomi kreatif yang juga menjadi salah satu capaian dalam program Signing Blue untuk mengembangkan dan melibatkan pengelola dalam suatu destinasi wisata secara berkelanjutan. Signing Blue merupakan program yang diinisiasi oleh WWF Indoneisa yang bertujuan untuk menghubungkan sektor pariwisata untuk tetap bertanggung jawab dalam melakukan aktivitas wisatanya secara berkelanjutan, dalam hal ini Signing Blue mewadahi tiga kriteria: blue traveler untuk individu, blue partner untuk akomodasi seperti hotel dan restoran, dan blue allies untuk korporasi dan pemerintah.

Melalui 3 kategori tersebut, WWF Indonesia mengajak keterlibatan multi pihak yang secara luas dapat mempraktikan dan mempromosikan wisata bahari bertanggung jawab, dengan menunjukkan potensi wisata bahari yang ada di Indonesia. Dalam sesi talkshow akhir pekan tepat di tanggal 1 Juni 2024, WWF-Indonesia bersama para narasumber mengungkapkan bagaimana potensi wisata bahari kedepannya dalam konteks wisata bahari bertanggung jawab.

Diskusi ini menghadirkan Mahawan Karuniasa - akademisi yang juga berperan sebagai anggota ISTC (Indonesia Sustainable Tourism Council) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Della Dartyan (public figure yang juga anggota Blue Traveler Signing Blue WWF-Indonesia, serta Markus Laimera  penggerak Desa Wisata Welora, Maluku Barat Daya.

Mahawan Karuniasa mengungkapkan, banyak faktor yang melatarbelakangi perubahan paradigma ‘pariwisata’ menjadi ‘pariwisata berkelanjutan’. “Bumi kita sedang tidak baik-baik saja. Biodiversitas di alam ini semakin cepat menurun akan aktivitas manusia, oleh karena itu perlu banyak hal yang perlu berubah, termasuk urusan pariwisata,”tukasnya,

Pariwisata berkelanjutan dalam hal ini perlu saling bersinergi ke dalam empat bagian seperti tata kelola, budaya, ekonomi, dan lingkungan. Pariwisata dapat menjadi sektor ekonomi yang berada di garis depan “Melestarikan itu juga mensejahterakan. Semakin menjaga lingkungan maka semakin menyejahterakan,” lanjutnya.

Dellan Dartyan, sebagai wisatawan yang kerap kali keliling Indonesia, ia mengagumi setiap sudut keindahan alam di Indonesia. Menurutnya, Indonesia itu indah. Tidak perlu ke luar negeri untuk menikmati keindahan bahari yang sesungguhnya. Sebagai penggemar kegiatan selam, Della menceritakan pengalaman menyelamnya bersama hiu paus. Ia kemudian menjelaskan bahwa wisatawan yang baik adalah wisatawan yang tahu tentang aturan. Salah satunya dengan menjaga jarak dengan biota laut yang kita jumpai sewaktu menyelam, seperti yang dicanangkan dalam panduan Wisata Bahari Bertanggung Jawab yang dipublikasikan oleh WWF Indonesia.

Keindahan yang ia nikmati selama perjalanan bukan tanpa ada halangan. Sewaktu menyelam, ia pernah menemukan sampah plastik berupa bungkus makanan di kedalaman 20 meter. Menurutnya, ini adalah salah satu akibat dari sampah plastik yang dibuang sembarangan dan tidak dikelola. “Aku kalau nemu begitu (sampah), sebisa mungkin kuambil juga sebagai bentuk kepedulianku terhadap lingkungan,” ucapnya.

Seiring dengan potensi destinasi wisata di Indonesia, Maluku Barat Daya juga menempatkan salah satu desanya menjadi destinasi favorit para penyelam, baik dari mancanegara maupun dari lokal. Desa Welora tampil sebagai salah satu the forgotten paradise dari kabupaten yang berjuluk the forgotten islands.

“Meskipun kita letaknya di timur dan dekat dengan perbatasan negara, desa kami memiliki daya tarik tersendiri tentang alam dan keramahan masyarakatnya. Kita memanfaatkan kondisi yang terpencil menjadi kontribusi ekonomi kerakyatan,” ujar Markus Laimera.

Lebih dari 40 pengunjung DXI terlibat dalam kegiatan diskusi tersebut. Beberapa pertanyaan mulai. Salah seorang pengunjung bertanya mengenai musim terbaik untuk mengunjungi Desa Welora. “Musim terbaik untuk mengunjungi Welora berkisar bulan Oktober-November. Ketika angin sedang teduh dan laut sedang tenang, dan kapal-kapal perintis bisa berlayar dengan tenang. Kami menanti kunjungan anda ke sana!”.

Mahawan juga menyayangkan gimmick lainnya seperti penamaan yang mengikuti luar negeri dan nama yang kebarat-baratan. Untuk itulah, desa-desa wisata perlu pendampingan, agar selain bisa memperbagus tata kelola, juga bisa mempercantik desa wisata tanpa mengobarkan keindahan alaminya.

Dengan menghadirkan ketiga narasumber yang berkompeten dalam bidangnya masing-masing, WWF-Indonesia berharap dapat menggalakan semangat pariwisata berkelanjutan yang dapat diterapkan kepada individu, penyedia layanan wisata, hingga korporasi, sehingga sedikit demi sedikit, pengetahuan akan pariwisata yang bertanggung jawab menjadi lebih membumi dan dapat diterima semua kalangan. Dengan platform Blue Traveler, Seafood Saver, dan SOShark, semua orang dapat berpartisipasi untuk menjadi pribadi yang lebih peduli bumi. (nos)

Advertising
Advertising
Pemadam Kebakaran
Surabaya Pusat
031-3533843-44
Surabaya Utara
031-3712208
Surabaya Timur
031-8411113
Surabaya Barat
031-7490486
Surabaya Selatan
031-7523687
Rumah Sakit & Klinik
RSUD Dr. Sutomo
031-5020079
RS Darmo
031-5676253
RS ST Vincentius A Paulo
031-5677562
RS William Booth
031-5678917
RS Adi Husada
031-5321256
Kepolisian
Polda Jatim
(031) 8280748
Polrestabes
(031) 3523927