Wisata & BudayaPentingnya Menghormati Kebudayaan Lokal12-12-2010 beritasurabaya.net - Ayu Sutarto Ketua Panitia Kongres Kebudayaan Jawa Timur 2010 mengatakan, dalam kongres kebudayaan menghasilkan kesepahaman tentang tema besar, yakni Politik Kebhinekaan. Ayu Sutarto menjelaskan, poin - poin kesepahaman yang dihasilkan antara lain tentang pentingnya menghormati kebudayaan lokal sebagai pembangunan karakter bangsa. "Kita berharap, kebhinekaan bisa memunculkan pemimpin yang berkarakter dan memberi tauladan," ujar Ayu di sela dialog publik "Temu Pikir Kebudayaan dari Jatim untuk Indonesia" di Gedung Budaya Cak Durasim, Minggu (12/12/2010). Ayu yang juga Guru Besar Universitas Negeri Jember tersebut menerangkan, politik kebhinekaan harus menjadi mainstream pembangunan bangsa dengan pendekatan kebudayaan yang berkebhinekaan. "Untuk mengurai masalah bangsa yang kusut ini, perlu melalui pendekatan kebudayaan dan tidak semata-mata politik praktis," terangnya. Sementara itu, Endo Suanda Direktur Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia (MSPI) menjelaskan, poin lain yang telah menjadi kesepahaman bersama adalah tentang lintas generasi kebudayaan lokal. "Yang jelas, lokalitas kebudayaan warisan budaya perlu ditransformasikan dalam generasi berikutnya," terangnya Endo menambahkan, poin - poin yang dihasilkan melalui kongres selama tiga hari yang digelar di Hotel Cendana, Surabaya, sejak 10-12 Desember. Ada empat sub pokok bahasan penting yang dibahas, yakni Kearifan lokal, warisan budaya, lintas generasi, dan politik Bhinneka Tunggal Ika sebagai politik identitas dan jati diri bangsa. Masih terkait kongres, Riadi Ngasiran panitia kongres juga menjelaskan, semua sub bahasan menghasilkan poin yang sifatnya bukan resolusi atau semacam rekomendasi, tetapi masih berupa draft atau rancangan. "Ini masih merupakan draf dan perlu dibahas lagi oleh berbagai pihak yang berkomitmen terhadap masa depan Kebudayaan Indonesia," ujarnya. Untuk diketahui, dalam kongres tersebut dihadiri sekitar 100 Seniman dan Budayawan dari Jawa Timur. Beberapa pembicara selain Endo Suanda, antara lain Taufik Rahzen, Radhar Panca Dahana, Nur Syam, Rahma Ida, dan Melani Budianta. wan/bsn
Pemadam Kebakaran
Rumah Sakit & Klinik
Kepolisian
|