Manajemen Pasar Tradisional Harus Diubah
29-04-2011
beritasurabaya.net - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini serius menyikapi keterpurukan keberadaan pasar tradisional. Berkat kehadiran pasar modern atau mall dan minimarket di tengah masyarakat, keberadaan pasar tradisional justru terancam.
Bahkan wali kota wanita pertama di Surabaya ini mengaku siap memantau langsung keberadaan pasar tradisional. Alasannya, dia tak ingin pasar tradisional ini hanya tinggal sejarah.
Wali kota menyarankan, agar pasar tradisional tak kalah bersaing dengan pasar modern, maka manajemen pasar itu harus dikelola dengan baik. Jangan ada lagi kesan kumuh dan kotor yang melekat pada pasar tradisional. Sebab, dengan kesan itu menyebabkan masyarakat enggan mengunjungi pasar tradisional.
Risma, sapaan akrabnya, mencontohkan Pasar Tambahrejo. Menurut dia, lokasi pasar itu sangat strategis. Pasar ini berada di Kecamatan Tambaksari yang notabene memiliki jumlah penduduk cukup besar. Bahkan jumlahnya mengalahkan satu Kota Mojokerto yang memiliki tiga kecamatan.
Ironinya, keberadaan pasar itu tak mampu menyokong warganya. Warga di kecamatan itu, enggan mengunjungi Pasar Tambahrejo. Ini juga tak lain karena peran pasar moderen yang mampu mematikan pasar tradisional.
"Desain pasarnya terlalu massif, tak memiliki daya tarik untuk memikat pengunjung. Saya lihat, desainnya justru seperti gedung parkir, ini akan kita perbaiki ulang," tandas wali kota. (ries-bsn)