Listrik Pasar Atum Akan Dihearingkan
13-05-2011
beritasurabaya.net - Aksi pemadaman listrik di Pasar Atum direspon Komisi B DPRD Surabaya. Pemadaman yang sudah masuk hari ke-13 ini tak saja mendapat simpatik dari DPRD, tapi juga dari Polrestabes Surabaya dan paguyuban masyarakat Tionghoa.
Menurut salah satu pedagang, Bambang Sugianto yang listrik stannya dimatikan, dalam waktu dekat Komisi B akan mengundang rapat dengar pendapat dengan semua pihak. Komisi ini berniat menjadi mediator untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Pemadaman listrik itu, menurut Bambang, lantaran pedagang keberatan membayar biaya penggantian instalasi listrik yang mencapai jutaan rupiah per meter perseginya. Sementara pedagang memiliki stan ada yang lebih dari 10 meter persegi, bahkan ada yang sampai 20 meter persegi.
Jika satu stan dikenakan tarif Rp 2,2 juta per meter persegi untuk penggantian instalasi listrik, maka yang memiliki stan 10 meter persegi akan dibebani biaya mencapai Rp 22 juta. Hal ini yang memberatkan pedagang. Namun karena pedagang tak mau membayarnya, resikonya aliran listrik di stannya pun dicabut.
Tidak adanya aliran listrik itu tentu menyusahkan pedagang, selain gelap juga panas. Dan pengunjung pun enggan mendatangi stannya.
Sementara Staf Ahli Teknik PT Prosan Plano selaku pengelola Pasar Atum, Eko Sri Bangun menjelaskan jika penggantian instalatir itu untuk pengamanan dari musibah kebakaran.
Kebakaran, kata dia, rawan terjadi di stan-stan yang saat ini listriknya dipadamkan.
Ketua Komisi B DPRD Surabaya Mochammad Machmud mengatakan, seharusnya perhitungan biaya pergantian instalasi listrik tidak harus dihitung per meter dari stan yang ada.
"Cukup biaya pergantian instalasi yang rusak itu berapa, kemudian dibagi dengan pedagang, jadi tidak memberatkan pedagang. Kita akan gelar hearing untuk masalah ini," ujar Machmud. (ries/bsn)