PeristiwaPanitia Angket Dapat SMS Isu Suap27-01-2011 beritasurabaya.net - Pemeriksaan terhadap Wali Kota Surabaya beberapa waktu lalu oleh Panitia Angket DPRD Surabaya, dinilai landai-landai saja. Artinya, pemeriksaan itu tak sekeras seperti pemeriksaan terhadap pejabat lainnya atas proses pembuatan Perwali 56 dan 57. Karena itu muncul isu tak sedap yang melanda Panitia Angket. Ada SMS yang beredar jika pemeriksaan santai itu lantaran panitia telah menerima uang sebesar Rp 250 juta per orang. Tentu saja bak kebakaran jenggot, Sekretaris Panitia Angket Adies Kadir, mencak-mencak. Kepada wartawan, Adies membantah isu tak sedap itu. Menurut dia, tak ada panitia yang menerima uang tersebut, Kamis (27/01/2011). Dikabarkan, uang itu berasal dari eksekutif untuk membungkam Panitia Angket agar tak menyudutkan wali kota dan agar kasus itu tak berlanjut. ?Kita bekerja dengan benar. Kita akan teruskan hak angket ini. Kalau memang ada kesalahan, kenapa harus ditutup-tutupi. Ini semua demi kebaikan Surabaya,? ungkap Adies. Bantahan serupa juga disampaikan anggota Panitia Angket Blegur Prijanggono. Usai sidang, Blegur yang ditemui menandaskan seraya guyon, kalau dirinya menerima uang sebesar Rp 250 juta, maka uang itu akan dia bagi-bagikan ke jurnalis. ?Ah, itu tidak benar,? kata Blegur. Anggota Panitia Angket lainnya, Moch Machmud juga menyanggah isu tersebut. Menurut dia, pihak yang tak bertanggung jawab dengan mengirimkan SMS itu, jelas berniat menggembosi upaya Panitia Angket. Sementara, Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Moch Naim Ridwan mengaku menerima SMS tersebut. Namun dirinya berkali-kali mencoba menghubungi nomor tersebut, tak pernah berhasil lantaran tak ada jawaban. ?Karena isu tersebut, saya pun mengecek ke anggota saya yang duduk di Panitia Angket (Masduki Toha, red). Cak Duki (sapaan akrab Masduki, red) membantahnya,? kata Gus Naim, sapaan akrabnya. ries/bsn
Pemadam Kebakaran
Rumah Sakit & Klinik
Kepolisian
|