Mosi Tak Percaya, Cerminan Rakyat
24-02-2011
beritasurabaya.net - Gaung mosi tak percaya terhadap kepemimpinan Wishnu Wardhana di DPRD Surabaya, terus disuarakan.
Fraksi APKINDO DPRD Surabaya mendesak agar gerakan itu segera ditanggapi Partai Demokrat.
Alasannya, orang-orang yang duduk di kursi legislatif adalah perwakilan partai dan itu cerminan dari suara rakyat. Jadi, jika seorang legislator sudah tak dipercaya lagi, sama saja partai tersebut juga tak dipercaya rakyat. Karena itu, partai harus menanggapi gerakan tersebut.
Disampaikan Ketua Fraksi APKINDO DPRD Surabaya Eddy Rusyanto, selama kepemimpinan Wishnu Wardhana selama 1,5 tahun, APKINDO paling merasakan ketidaknyamanan di DPRD.
"Anggota fraksi itu wakil partai dan masyarakat. Kalau sudah tak percaya dengan pimpinannya, itu merupakan cermin ketidakpercayaan masyarakat. Ini harus ditindaklanjuti. Pimpinan dewan harus memimpin dewan lebih kondusif lagi," tukas Eddy yang berharap ada perbaikan yang signifikan di dalam kepemimpinan di DPRD, Kamis (24/2/2011).
Eddy menambahkan, mosi tak percaya itu memang merupakan akumulasi dari perjalanan permasalahan anggota dewan ke Wishnu. Ada banyak permasalahan yang dirasakan fraksi tak prosedural. "Puncaknya, pencabutan keputusan pemakzulan. Kalau prosedurnya benar, tak masalah. Tapi pencabutan itu kan tak melalui mekanisme yang benar," terang dia.
Eddy berharap, kondisi yang tak kondusif ini tak boleh terus terjadi. Bahkan Eddy yakin jika gaya kepemimpinan Wishnu yang arogan itu tak saja dirasakan fraksi di luar PDIP dan Demokrat, tapi juga dirasakan di internal kedua fraksi tersebut. Intinya, mosi tak percaya itu harus disikapi oleh Demokrat.
Sementara Ketua Fraksi Demokrat DPRD Surabaya Irwanto Limantoro, mengaku belum tahu soal adanya gerakan mosi tak percaya itu. "Saya baru tahu saat ini dari media. Sungguh, saya belum tahu. Jika benar, tentu akan kita sikapi," tandas Irwanto. ries/bsn
Foto : Eddy Rusyanto