PeristiwaLagi, satwa Kebun Binatang Surabaya meninggal14-08-2010
beritasurabaya.net - Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumaterae) berjenis kelamin betina yang merupakan salah satu koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS), Sabtu, meninggal ketika proses perawatan di ruang karantina kompleks KBS, Jln. Setail, Surabaya, Jawa Timur. Humas KBS, Agus Supangkat, mengatakan, harimau bernama Martina yang berusia 19 tahun tersebut mati setelah menderita sakit selama kurang lebih dua bulan. "Petugas dan dokter sudah berusaha menyembuhkannya, tapi akhirnya Martina tidak kuat dan mati," ujarnya ketika ditemui wartawan di KBS. Dengan matinya Martina, maka mengurangi koleksi harimau tersebut. Sebelumnya, ada sebanyak 14 ekor Harimau Sumatera yang tinggal di KBS, namun berkurang satu menjadi 13 ekor. "Rinciannya, 9 ekor jenis kelamin betina dan sisanya, 4 ekor berjenis kelamin jantan. Semua harimau sekarang dalam keadaan baik - baik saja, hanya memang Martina saja yang sakit sejak dua bulan lalu" tutur Agus. Setelah mati, tim dokter KBS langsung melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian dan sakit yang diderita Martina. Hasilnya, kata Agus, baru akan diketahui beberapa hari ke depan setelah melalui proses laboratorium. Matinya Harimau Sumatera itu menambah daftar panjang kematian satwa yang menghuni KBS. Senin, awal pekan lalu, KBS kehilangan seekor Kanguru Tanah yang mati karena sakit. Dua hari berselang, giliran Leli si Singa Afrika yang mati, juga karena sakit. Seperti diberitakan, selama Juni 2010, terdapat kasus kematian hewan secara beruntun. Diantaranya adalah rusa sambar jantan, anak rusa Bawean betina, ikan hias, komodo, babi rusa betina dan anak rusa sambar betina. Disamping itu, ada juga dua anakan ular phiton, rusa jantan remaja, jalak bali anakan, burung mandar, burung nuri kepala hitam, bekantan jantan, burung mandar, rangkok, kakatua jambul kuning dan bayi rusa. Sehari sebelum kematian Martina, Ketua Manajeman Sementara KBS Tony Sumampaw, sempat mengatakan bahwa saat ini ada enam satwa di KBS yang diketahui dalam kondisi kritis karena diduga kurang perawatan dari para petugas, yakni harimau Sumatera, babi rusa, jaguar, jerapah, bison, dan banteng. "Enam satwa itu butuh perawatan khusus," katanya. Menurut Tony, rata - rata kondisi satwa-satwa langka ini sudah tua, apalagi tidak pernah ada perawatan khusus yang diberikan petugas-petugas KBS. Ditambah kondisi kandang dan pencahayaan matahari tidak sesuai dengan standar pengelolaan binatang. Bahkan, khusus Harimau Sumatera, tim dokter secara intensif melakukan pengobatan karena kondisinya lumpuh. Selain itu, harimau juga belum mau makan. Disinyalir, penyebab penyakit yang diderita harimau karena pencahayaan matahari berkurang. bsn2
Pemadam Kebakaran
Rumah Sakit & Klinik
Kepolisian
|