Peristiwa

Pemimpin Indonesia Harus Beri Teladan

04-10-2011

Surabaya, beritasurabaya.net - Putra Pahlawan Nasional Bung Tomo, Bambang Sulistomo menegaskan bahwa sudah waktunya para pemimpin bangsa Indonesia memberikan contoh keteladanan dan pengamalan nilai kejuangan dan kepahlawanan.

Menurut dia, tanpa keteladanan, masyarakat tidak akan percaya apapun yang disampaikan oleh para elit politik kepada mereka. Pernyataan ini dipaparkan sebagai apresiasi Bambang atas rencana diselenggarakannya Kampoeng Pahlawan di Surabaya pada 10-20 November 2011 mendatang, dalam rangka memperingati Hari Pahlawan.

"Sudah saatnya para pemimpin dari berbagai bidang kegiatan politik, ekonomi, dan militer memberikan contoh keteladanan dan pengamalan nilai-nilai kejuangan," tegasnya.

Bambang menambahkan, merasa sangat prihatin dengan karut marutnya persoalan bangsa. Persoalan yang melilit bangsa Indonesia mulai dari politik, ekonomi, sosial disebabkan oleh masalah materi. "Eker-ekeran (pertengkaran-red), saling memfitnah, saling menjatuhkan di tingkat elit politik ujungnya adalah masalah materi," ujarnya.

Selama ini, menurut Staf Ahli Menteri Kesehatan Republik Indonesia (RI) ini, kebutuhan akan materi dipandang di atas segalanya. "Yang punya materi banyak akan dipandang. Siapa yang bisa sekolah tinggi adalah mereka yang mempunyai materi dan yang bisa mengatur perundang-undangan, membeli hukum dan keadilan tergantung pada materi," lanjut Bambang Sulistomo.

Hilangnya Kekuatan Spiritual

Kondisi tersebut, menurut Bambang menunjukkan hilangnya kekuatan spiritual bangsa. Bahwa sudah tidak ada lagi semangat berjuang untuk bangsa dan negara ini secara ikhlas, tidak mengharapkan pamrih, serta pantang menyerah, seperti yang ditunjukkan oleh para pahlawan Cut Nyak dien dan Pangeran Diponegoro di era peruangan kemerdekaan.

"Untuk mengurai persoalan bangsa yang kompleks ini seharusnya semua elemen bangsa mengaktualisasikan nilai-nilai kejuangan bangsa dalam kehidupan sehari-hari," ujar Bambang Sulistomo.

Bambang menegaskan, saat ini masih belum terlambat untuk memperbaiki keadaan. Bangsa ini masih bisa mengatur dirinya untuk lebih baik. Sebelum masa pemerintahan saat ini berakhir tahun 2014, ia berharap pada tahun 2012 pemerintah mulai melakukan penggalian nilai kejuangan dan kepahlawanan dikaitkan dengan kebutuhan bangsa saat ini. Diantaranya dengan menggelar forum diskusi lintas generasi, profesi dan keilmuwan.

Menurut dia, nilai kejuangan dan kepahlawanan dinilai dapat membebaskan dari penjajahan, kemiskinan, kebodohan dan kemunafikan. Nilai tersebut fokusnya pada keadilan. "Tanpa keadilan, kebodohan, ketimpangan antara yang kaya dan miskin, yang maju dan tidak maju akan terus terjadi," tegas arek Suroboyo ini.

Untuk memotret berbagai persoalan bangsa itu, Bambang Sulistomo mengharapkan peran serta media massa.

"Berbagai kesenjangan sosial, kesenjangan informasi yang masih terjadi membutuhkan peran dan fungsi media. Melalui publikasi tersebut, presiden, menteri akan mengetahui," jelasnya. Bambang berharap dengan penyebar luasan informasi akan menjadi gerakan nasional.

Bambang sulistomo juga berharap kepada seluruh masyarakat dan para pejabat pemerintah agar mendahulukan kepentingan bangsa dari kepentingan pribadi dan golongannnya. "Ya sudahlah. Yang sekarang hidup enak, stop dulu. Bekerjalah untuk bangsa ini. Buat apa lagi punya uang banyak. Bekerjalah sepenuh hati untuk bangsa ini," ujarnya.

Puji Kampoeng Pahlawan

Dalam kerangka nasionalisme tersebut, putra Bung Tomo ini mengapresiasi rencana penyelenggaraan “Kampoeng Pahlawan” oleh Himpunan Praktisi Radio dan Media On-Line (HIPRO). Kegiatan tersebut dinilai dapat menggali nilai kejuangan dan kepahlawanan. "Itu bagus sekali. Kita bisa menggali nilai-nilai kejuangan dan kepahlawanan dari kegiatan tersebut," tegasnya.

Bambang juga menilai positif acara orasi kebangsaan yang digagas HIPRO. Orasi kebangsaan yang akan menghadirkan beberapa tokoh nasional dari latar belakang ormas yang berbeda menurutnya dapat menggelorakan kembali kekuatan spiritual bangsa.

Bambang Sulistomo mengatakan, langkah yang dilakukan untuk mengatasi beragam persoalan bangsa harus secara revolusioner. Pasalnya, keterpurukan juga terus berjalan.

"Penuntasan masalah bangsa harus dilakukan secara revolusioner. Karena keterpurukan juga berjalan cepat. Kalau tidak revolusioner, kita akan kesusul (terkejar-red) dengan ekses materialisme yang tidak bisa dikendalikan," terangnya. (hid/bsn)

Foto: Bambang Sulistomo

Advertising
Advertising
Pemadam Kebakaran
Surabaya Pusat
031-3533843-44
Surabaya Utara
031-3712208
Surabaya Timur
031-8411113
Surabaya Barat
031-7490486
Surabaya Selatan
031-7523687
Rumah Sakit & Klinik
RSUD Dr. Sutomo
031-5020079
RS Darmo
031-5676253
RS ST Vincentius A Paulo
031-5677562
RS William Booth
031-5678917
RS Adi Husada
031-5321256
Kepolisian
Polda Jatim
(031) 8280748
Polrestabes
(031) 3523927