Polisi Ada Dimana - mana
08-07-2010
beritasurabaya.net - Pasca dilakukannya likuidasi di tubuh kepolisian. Kepolisian Sektor (Polsek) diharapkan mampu mengemban tugas dan fungsinya melayani, melindungi dan mengayomi masyarakat. Pola lama, atau garis komando berubah. Kini yang menjadi ujung tombak terdepan, baik layanan dan penanganan pelanggaran di masyarakat adalah polsek.
"Ya, sekarang begitu, dengan sedikitnya 100 orang personil, polsek diharapkan mampu menjadi institusi polisi terdepan yang mampu memberikan pelayanan ke masyarakat," terang Kabag Bina Mitra Polrestabes Surabaya, Selasa 6/7 2010. Dijelaskan, likuidasi sudah dipertimbangkan dan direncanakan secara matang jauh hari. Selain untuk lebih mengoptimalkan pelayanan, perubahan ini juga bagian dari reformasi di tubuh kepolisian.
"Fungsi-fungsi operasional di polsek akan diperbanyak agar bisa lebih optimal dalam melayani masyarakat, semua fungsi ada. Dan mereka lah yang bertanggung jawab menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah sektor," papar AKBP Sri Rahayu.
Pihaknya, tidak menampik dalam perubahan struktur ini, masih adanya kondisi polsek yang belum mempunyai tempat yang layak.
"Ya, itu yang terus kita inventarisir. Nantinya akan dipilah mana polsek yang perlu dibangun atau mana yang hanya perlu ditambah fasilitasnya saja," imbuhnya.
Nantinya, lanjut AKBP Yayuk, biaya pembangunan dan renovasi dari APBN atau APBD. Perwira yang akan menduduki jabatan sebagai kapolsek juga harus perwira menengah atau Kompol. "Namun, itu akan disesuaikan dengan grade polsek di lokasi itu. Misalnya, karakteristik wilayah dan tingkat kerawanannya," terangnya.
Dari yang disampaikan AKBP Yayuk, idealnya, satu kecamatan mempunyai satu polsek. Diterangkan, sejak resmi dilakukan likuidasi yang bertujuan mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat terutama di wilayah sektor. Polsek akan punya banyak peran penting. Dengan sedikitnya 100 orang personil, petugas polsek dituntut mampu mengatasi semua problem kewilayahan. Memahami karateristik dan mampu melakukan pendekatan humanis. "Tujuannya itu tadi, mampu mendeteksi dini dan mencegah timbulnya gejolak dan kerawanan yang akan memicu konflik lebih besar," jelasnya.
Untuk kebutuhan pembentukan semua itu, personel yang selama ini bertugas di polwil yang terlikuidasi akan dimutasi secara bertahap. Mereka ditempatkan ke polsek-polsek sesuai dengan kebutuhan dinas dan tingkat kerawanan masing-masing wilayah.
Dan, tidak menutup kemungkinan mutasi bisa dilakukan ke luar Kota Surabaya. Sedangkan untuk materiil, fasilitas dan jasa (sarana dan prasarana) juga akan diserahkan secara bertahap ke polsek.
Untuk, mempermudah penjabaran tugas, AKBP Yayuk menjelaskan polsek akan membentuk wilayah binaan. Segenap komponen masyarakat dilibatkan, itu bertujuan cepat mengenali karakteristik kewilayahan. "Bahkan, ada layanan cepat yakni "Kring Serse".
Dengan begitu masyarakat tidak menunggu lama jika ada peristiwa yang segera membutuhkan layanan cepat," terangnya. Dengan Kring Serse, kapolsek dan kasat intel bau membahu menjaga ketertiban dan keamanan wilayahnya. Pendeknya, sekecil apapun yang terjadi di sebuah wilayah, kapolsek dan intel harus tahu lebih dulu.
Terkait itu, kata AKBP Yayuk, Polrestabes Surabaya telah melakukan Apel Siaga, Selasa kemarin di DBL Arena Jl A Yani, Surabaya. Bertindak sebagai inspektur upacara Pjs Polrestabes Surabaya AKBP Bahagia Dachi. Sebanyak 1300 personil polisi dilibatkan dalam apel kesiapan yang mengambil tema "Polisi Ada Dimana-Mana". Itu dimaksudkan, setiap personil polisi tidak boleh lengah dengan peristiwa sekecil apapun yang terjadi di wilayahnya. Selain melakukan penindakan, dengan kehadiran polisi dimana-mana diharapkan bisa mencegah agar tidak sampai terjadi kejadian atau peristiwa yang merugikan masyarakat. bsn4
