Ganti Rugi Lahan Simo Jawar Belum Rampung
29-01-2011
beritasurabaya.net - Terhambatnya pengerjaan box culvert di wilayah saluran Simo Jawar-Kali Balong, bakal terurai. Ini setelah ada bantuan dana dari pemerintah pusat.
Dengan adanya dana itu, pemkot pun akan menggandeng PT Sucofindo untuk segear melakukan penilaian aset warga.
Kebetulan, hambatan yang saat ini terjadi adalah masalah pembebasan lahan. Warga bertahan dengan harga pasaran untuk lahan mereka, sementara pemkot bersikukuh menggunakan harga yang sesuai nilai jual obyek pajak (NJOP). Warga di kawasan itu memang banyak bermukim dekat saluran.
Disampaikan Kepala Bappeko Surabaya Hendro Gunawan, keputusan menggunakan Sucofindo itu hanya untuk memermudah melakukan penilaian aset warga.
?Penilaian aset itu tak bisa dilakukan pemkot, tapi harus dilakukan instansi independen. Semoga hal ini bisa menemukan titik terang, sehingga pembangunan bisa segera dilaksanakan,? kata Hendro, Sabtu (29/01/2011).
Terkait data dan perhitungan awal pembebasan lahan, sebenarnya sudah disiapkan pemkot. Namun karena sudah memasuki 2011, tentu dana pembebasan lahan itu juga masuk dalam anggaran 2011.
?Kita mendapat support dana dari pusat sebesar Rp 60 miliar. Dana itu murni untuk pembangunan. Sementara untuk pembebasan lahan warga, tetap menggunakan anggaran Kota Surabaya. Dana dari pusat itu akan kita gunakan untuk membangun box culvert sepanjar 250 meter," jelasnya.
Sebenarnya, lanjut Hendro, banyak warga yang sudah menerima rencana pembebasan lahan, asal harganya sesuai dan tak merugikan warga. Sosialisasi terkait pembebasan lahan ini juga sudah dilakukan beberapa kali oleh pemkot. ries/bsn
Foto : Hendro Gunawan