Australia Turun Tangan Atasi Kemacetan Surabaya
11-02-2011
beritasurabaya.net - Dalam penyampaian jawaban nota keuangan di rapat paripurna DPRD Surabaya, Jumat (11/2/2011), Wakil Wali Kota Surabaya
Bambang DH menegaskan jika tahun ini ada dua target Detail Engineering
Design (DED) yang harus selesai.
DED itu terkait dengan pembangunan
sistem transportasi massal di kota ini sebagai pemecah masalah
kemacetan.
Menurut Bambang DH, DED itu adalah untuk Bus Rapid Transport dan
Traffic Demand Management. Dua hal itu, memang harus diselesaikan,
mengingat sumber dananya berasal dari luar negeri (Australia).
"Dipercepatnya pembuatan DED dua hal tersebut agar saat memasuki 2012
sudah bisa dikonsolidasikan dan pada 2013 bisa dilakukan pelaksanaan
proyek," ungkap Bambang DH.
Hal ini tentunya sejalan dengan sistem transportasi terpadu yang
berupa jaringan jalur transportasi di kota ini untuk mengatasi masalah
kemacetan. Saat ini, Surabaya sudah memiliki jalur lingkar timur.
Nantinya, akan dibangun jalur lingkar barat.
Sistem jaringan transportasi ini akan terintegrasi dengan jalur tranportasi lainnya
yang sudah disiapkan Surabaya.
"Disamping Surabaya menyiapkan anggaran, bantuan dari Australia
melalui konsultannya INDI, telah menyiapkan dua proyek besar di
Surabaya. Yakni proyek sanitasi lingkungan dan sistem transportasi
kota," papar Bambang DH.
Disinggung tentang proyek itu apakah tak menghambat proyek tol tengah
kota? Bambang DH menegaskan, proyek pembangunan sarana transportasi
dari Australia itu akan berjalan bersamaan dengan proyek tol tengah
kota. Jadi satu sama lain, tak akan menghambat.
"Kita akan kolaborasikan proyek bantuan Australia dengan tol tengah
kota. Ini untuk menyelesaikan masalah transportasi. Menyelesaikan
masalah transportasi itu tak hanya dengan cara menambah ruas jalan,
membangun transportasi massal, tapi juga harus dengan distribusi
kewenangan. Kita berusaha memecahkan persoalan di kota ini secara
komprehensif bukan secara parsial dengan jalan membangun tol saja,"
kata dia. ries/bsn
Foto : Bambang DH
