Program Pemkot Terhenti di Kampung Ilmu
12-04-2011
beritasurabaya.net - Keberadaan kampung ilmu, yang merupakan kumpulan pedagang buku bekas di Jl Semarang, sempat diidolakan warga Surabaya.
Saat itu, keberadaan kampung ilmu itu berkait erat dengan upaya penggusuran pasar buku bekas di kawasan itu, jaman Wali Kota Bambang DH.
Karena pasar buku bekas Semarang itu menjadi ikon Surabaya, maka keberadaannya dilestarikan. Bahkan pemkot menggunakan aset Dinas PU Bina Marga dan Pematusan untuk melestarikan pasar buku bekas itu. Dengan dikumpulkan di satu tempat, masih di kawasan yang sama, berdirilah kampung ilmu.
Kini pedagang buku di kampung ilmu mengeluhkan tidak tuntasnya pembangunan gedung kampung ilmu oleh Pemkot Surabaya. Sampai saat ini, pembangunan gedung kampung ilmu masih dalam tahap 50 persen. Padahal, keberadaannya sudah sejak tiga tahun lalu.
Lambatnya pembangunan itu disampaikan koordinatornya, Budi Santoso. "Saat ini yang sudah terbangun hanya gedung dengan dua lantai. Ini masuk dalam pembangunan tahap pertama yang letaknya di sisi sebelah kanan pintu masuk," ujar Budi Santoso.
Budi mengharapkan adanya penerusan pembangunan tahap kedua. Dengan dibangunnya gedung tahap dua itu, diharapkan gedung itu bisa menampung seluruh pedagang yang ada.
"Biaya pembangunan tahap pertama itu mencapai Rp 3,5 miliar. Sementara pedagang yang ada mencapai 84 pedagang, namun yang bisa menempati stan pada tahap pertama baru 28 pedagang saja. Masalah ini membuat kecemburuan, karena pedagang sisanya hanya menempati stan darurat yang bocor saat hujan," aku Budi. (ries/bsn)