KampungAnak Ujian, Orang Tua Siswa Konsultasi ke RSJ20-04-2011 beritasurabaya.net - Anak Polah Bopo Kepradah (Anak berbuat, Orangtua yang kena batunya), Nampaknya ungkapan orang tua zaman dulu ada benarnya. Puluhan orang tua siswa yang mengikuti Ujian Nasional (UN) tingkat SMA melakukan konsultasi ke Poli Jiwa di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur, Surabaya. Direktur RS Jiwa Menur, dr Adi Wirachjanto mengatakan, sejak menjelang dimulainya UN, ada sekitar 10-20 orang tua siswa UN yang memeriksakan diri ke Poli Jiwa. "Mereka kebanyakan mengalami stres karena ikut merasa tegang selama anaknya menghadapi UN," ujarnya ketika ditemui di RS Jiwa Menur, Rabu (20/04/2011). Adi menegaskan, faktor yang mempengaruhi, satu diantaranya adalah tegang karena turut memikirkan tingkat keberhasilan dan nasib anaknya dalam menghadapi UN. Di Poli Jiwa, biasanya pasien yang menjalani rawat jalan terdapat 100 pasien. Namun selama UN yang digelar sejak Senin (18/4/2011), jumlahnya naik 10 hingga 20 persen. Bahkan, dokter harus melayani pasien yang konsultasi hingga lewat tengah hari. Padahal hari-hari biasa, sebelum pukul 12.00 WIB sudah tidak ada pasien yang datang. Namun demikian, tidak ada seorang pun pasien yang harus menjalani rawat inap. Ini karena tingkat gangguan jiwa yang dialami masih dalam taraf ringan dan hanya diberi obat jalan. "Tidak ada yang sampai dirawat inap karena tingkatannya masih ringan. Biasanya pasien yang tingkatannya sudah parah hingga mengganggu lingkungan di sekitarnya harus dirawat inap," ungkapnya. Pihaknya juga mengungkapkan, biasanya tingkat depresi orang tua siswa peserta UN berkurang setelah menjalani konsultasi. Pasalnya, mereka bisa mengeluarkan uneg-uneg maupun masalah yang selama ini membebani pikiran. "Mereka sebenarnya butuh curhat karena ikut merasa tertekan selama anaknya mengikuti ujian nasional," papar pria yang juga pernah menjabat sebagai Direktur RS Kusta Kediri itu. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak mengabaikan stres atau depresi ringan. Sebab jika tidak segera ditangani, maka bisa bertambah parah hingga mengalami depresi berat, bahkan menderita psikotik atau gangguan jiwa hingga harus menjalani rawat inap. wan/bsn
Pemadam Kebakaran
Rumah Sakit & Klinik
Kepolisian
|