Kampung

Waspadai Obesitas Pada Anak

02-05-2011

beritasurabaya.net - Ancaman sangat serius yang sedang kita hadapi bersama sekarang ini yakni obesitas pada anak-anak. Bahkan ancaman kegemukan pada anak-anak di Jatim semakin tinggi, tercatat angka prevalensi balita gemuk mencapai 17,1 persen.

Banyaknya konsumsi makanan padat hingga minuman yang mengandung kadar gula yang tinggi bahkan gula tambahan yang menjadikan balita mengalami obesitas sejak dini. Akibatnya anak menderita diabetes tingkat 2, hipertensi hingga resiko penyakit jantung, bahkan beberapa kasus anak jadi lambat berpikir.

Temuan itu diungkap dalam sejumlah dokter anak dalam acara Siang Klinik yang digelar Ikatan dokter Anak Indonesia (IDAI) Jatim dengan tema "New Insight and Understanding on Child Nutrition" Minggu (1/5/2011). Temuan prevalensi tertinggi memang terjadi di Jakarta tetapi Jatim juga menjadi penyumbang obesitas anak secara nasional menjadi meningkat dari tahun 2007 hanya 12,2 dan tahun 2010 menjadi 14 persen dari total 84 juta anak di Tanah Air.

"Kebiasaan ibu-ibu memberikan makanan yang manis sejak mereka masih bayi membuat anak menderita obesitas dini. Gula bisa timbulkan edik atau ketagihan, jika anak dimulai dengan manis maka dia akan terus meminta manis yang lebih. Pemikiran salah tentang anak gemuk sejak kecil dianggap sehat dan orangtuanya mampu juga menjadi pemicu obesitas pada balita," jelas Prof Dr dr Boerhan Hidajat SpA (K), saat konferensi Pers, di Hotel Sheraton.

Hal yang sama juga diungkapkan dr. Aman Bhakti Pulungan SpA (k), obesitas menjadi masalah di abad 21 yang paling serius, karena obesitas sudah merupakan definisi dari sebuah penyakit, diantaranya karena masalah genetik, gaya hidup yang konsumtif hingga lingkungan.Dan jika dibiarkan ini akan meledak seperti bom waktu, pemerintah harusnya lebih tanggap sebelum anak-anak bangsa ini habis. dalam 22 bulan sebelum ini kami mencatat ada 150 kasus obesitas dari balita, sekarang dalam kurun waktu 2 bulan saja, naik drastis menjadi 608 anak.

"Dampak awalnya akan terjadi intonasi glukaso, kolesterol tinggi, hipertensi, pada anak perempuan haidnya terganggu dan akhirnya jadi diabetes tingkat 2 hingga gejala jantung tingkat awal.Memang ini fenomena unik, di saat anak bangsa ini masih banyak yang kelaparan, disisi lain banyak juga yang mengalami obesitas karena kelebihan makanan. Ini harus menjadi catatan penting oleh pemerintah," ujar Aman Bhakti Pulungan.

Sayangnya hingga kini pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan Pemprov Jatim maupun nasional ternyata belum memiliki data angka obesitas anak ini. overweight belum masuk dalam program pemerintah, karena terlalu terpaku pada penekanan kematian bayi dan anak kurang gizi.

"Untuk itulah kami perlu mendorong pemerintah dan orangtua agar sadari ini sejak dini,: tandas dr Sjamsul Arief SpA (k), Ketua IDAI Jatim. (wan-bsn)

Teks foto: Dr. Boerhan Hidajat, dr, SpA(K). dari Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Bagian Ilmu Kesehatan Anak. FK Unair RSU Dr.Soetomo, dr. Aman Bhakti Pulungan SpA (k), dari FKUI/RSCM dan dr Sjamsul Arief SpA (k), Ketua IDAI Jatim, saat konferensi pers, di Hotel Sheraton, Minggu (1/5/2011).

Advertising
Advertising
Pemadam Kebakaran
Surabaya Pusat
031-3533843-44
Surabaya Utara
031-3712208
Surabaya Timur
031-8411113
Surabaya Barat
031-7490486
Surabaya Selatan
031-7523687
Rumah Sakit & Klinik
RSUD Dr. Sutomo
031-5020079
RS Darmo
031-5676253
RS ST Vincentius A Paulo
031-5677562
RS William Booth
031-5678917
RS Adi Husada
031-5321256
Kepolisian
Polda Jatim
(031) 8280748
Polrestabes
(031) 3523927