Resapi Perjuangan Pahlawan, Ngonthel ke Blitar
21-08-2011
Surabaya, beritasurabaya.net - Dalam refleksi 66 tahun Kemerdekaan Indonesia, Serikat Buruh Kerakyatan-Komite Persiapan Konfederasi Serikat Nasional (SBK-KP KSN), Forum Advokasi Mahasiswa Universitas Airlangga (FAM Unair), Serikat Kedaulatan Mahasiswa untuk Rakyat (SKMR), Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) Surabaya dan Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia Jawa Timur (IKOHI Jatim) menggelar kegiatan Ngonthel Surabaya-Blitar dan Upacara Kemerdekaan di Makam Bung Karno.
Menurut koordinator acara, Catur Wibowo, memilih ke makam Bung Karno dengan Ngonthel padahal jaraknya sangat jauh tak lain sebagai daya upaya untuk menghayati serta meresapi segala kesusahan dan kesulitan yang di alami pejuang dulu dalam perjuangan kemerdekaan.
''Jarak yang akan kami tempuh sekitar 180-an km tersebut, mungkin bisa di katakan masih tidak ada apa-apanya bilamana kita bandingkan dengan beratnya perjuangan para pejuang dulu. Di mana seringkali mereka harus menempuh jarak puluhan hingga ratusan kilometer melewati hutan serta gunung, dalam rangka merebut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia,''ungkapnya.
Kegiatan yang digelar ini mungkin memang terkesan sangat sederhana sekali. Namun pihaknya hanya ingin mengingatkan kembali kepada seluruh rakyat Indonesia bagaimana berat dan susahnya perjuangan para pejuang kemerdekaan dulu. ''Sesuatu yang menurut kami sangat penting untuk di ingatkan kembali kepada segenap seluruh rakyat Indonesia, apalagi saat ini bangsa Indonesia yang kita cintai ini kembali dalam kekuasaan penjajahan gaya baru,''paparnya.
Acara tersebut mengambil Rute dari Surabaya-Sidoarjo-Mojokerto-Jombang-Kertosono-Kediri-Makam Bung Karno di kota Blitar. Kemudian dilanjutkan dengan upacara Kemerdekaan dan ziarah bersama pada tanggal 17 Agustus 2011 di makam Bung karno.
Start ngonthel dimulai dari Hotel Yamato (sekarang hotel Majapahit) Surabaya, dengan harapan sekedar untuk mengingatkan kembali juga kisah keberanian arek-arek Suroboyo dalam peristiwa perobekan bendera di hotel Yamato pada 18 September 1945. Para peserta memakai pakaian jaman dulu sebagai simbol sejarah perjuangan kemerdekaan dan pakaian adat sebagai simbol bahwa negara Indonesia di bangun oleh orang-orang dari berlatar belakang perbedaan suku, agama ras ataupun golongan. (bsn-ai)
Teks foto :
Aksi ngonthel dari Surabaya ke Blitar memperingati perjuangan para pahlawan.