KampungGP Ansor Desak Polisi Hidupi Keluarga Riyadhus02-11-2011 Surabaya, beritasurabaya.net - Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur mendesak polisi untuk membiayai anak-anak dan keluarga Riyadhus Sholihin, korban penembakan oknum Polres Sidoarjo. Ketua GP Ansor Jatim Alfa Isnaeni menegaskan Polda Jatim harus bertanggung jawab atas kelangsungan hidup keluarga korban. Sebab korban merupakan tulang punggung dan sumber pencaharian keluarga. "Korban meninggalkan seorang istri bernama Maysaroh dan dua anaknya yang masih kecil. Pendidikan anak korban sangat penting dan tidak boleh dilupakan. Begitu juga dengan kelangsungan hidup keluarganya," kata Alfa di Surabaya, Rabu (2/11/2011). "Ini ulah dari oknum polisi, maka institusinya harus bertanggungjawab. Kami harap Kapolda Jatim bisa mengerti keadaan ini dan tidak melupakan nasib keluarga korban," tukasnya. Di samping itu, pihaknya juga meminta secara khusus ke komisi kepolisian nasional (Kompolnas) untuk melakukan evaluasi terkait kelayakan anggota membawa senjata api. Selanjutnya Polda Jatim juga diminta berbenah dan mawas diri agar kejadian serupa tidak terulang. Sebab pihaknya yakin kejadian seperti ini tidak hanya terjadi di Sidoarjo, namun di beberapa daerah di Indonesia lainnya juga ada, tetapi tidak sampai terbuka. "Kasus ini harus menjadi momentum perubahan dan evaluasi untuk menjadi polisi yang lebih baik. Tidak asal main tembak seseorang yang belum tentu salah," ujar Alfa. Sementara itu, Ketua GP Ansor Cabang Sidoarjo Agus M. Ubaidillah mengakui keluarga korban sudah memberinya surat kuasa ke Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum NU CAbang Sidoarjo yang dipimpin M. Zaini dan timnya. "Saat ini tuntutannya masih secara pidana. Nanti kalau ada peluang mengarah ke perdata, kami akan menuntut secara perdata. Kami berharapa agar pelaku tidak hanya dikenai pasal kelalaian, tapi pasal pembunuhan. Sebab itu dilakukan sengaja," paparnya. Tidak hanya itu saja, GP Ansor Sidoarjo juga Tim Pencari Fakta (TPF) yang akan menjadi pembanding dengan tim bentukan Polda Jatim. Tim yang anggotanya berasal dari kalangan profesional dan ahli hukum tersebut akan mencari tahu dan menyelidiki serta mengawal tuntas kasus ini. Korban penembakan adalah Almarhum Riyadhus Sholikin, warga RT 01/01, Sepande Kauman, Candi, Sidoarjo, yang tewas pada Jumat (28/10) pukul 02.30 WIB. Ia tewas ditembak Briptu Eko Ristanto, karena sempat melarikan diri setelah mobil antarjemput buruh pabrik PT Ecco Indonesia yang dikendarai menabrak Briptu Widianto hingga jatuh dan terluka. (Arf/bsn)
Pemadam Kebakaran
Rumah Sakit & Klinik
Kepolisian
|