Warga Pemilik Surat Ijo Tolak Bayar Retribusi
26-11-2011
Surabaya, beritasurabaya.net - Warga penghuni lahan surat ijo menagih janji Pemkot Surabaya yang tak kunjung menyelesaikan draft Raperda Pelepasan Tanah Surat Ijo. Padahal, draft itu sudah lama dijanjikan pemkot.
Hal ini pula yang memicu warga penghuni surat ijo, enggan membayar retribusinya. Apalagi, ada beberapa kasus surat ijo yang diajukan ke meja hijau. Dari enam kasus, satu diantaranya dimenangkan warga sampai tingkat kasasi di MA. Karena itu, tak menutup kemungkinan, warga penghuni surat ijo lainnya akan melakukan gugatan yang sama.
Menurut Ketua Gerakan Pejuang Hapus Surat Ijo Surabaya (BPHSIS) Bambang Sudibyo, saat ini warga penghuni surat ijo sudah banyak yang memboikot untuk menolak membayar retribusi tersebut. Dari 70 ribu kepala keluarga, sekitar 35 ribu kepala keluarga sudah melaksanakan boikot tersebut. Lahan surat ijo sendiri tersebar di kawasan Dukuh Kupang, Wonorejo dan Barata Jaya. Gugatan warga Barata Jaya itulah yang menang ditingkat MA.
"Kita menolak membayar retribusi itu karena kebijakan pemkot sendiri yang menarik sewa atas lahan itu. Padahal sesuai UU Pokok Agraria 5/ 1960, dinyatakan mereka yang menempati tanah secara terus-menerus selama 20 tahun berhak mengajukan sertifikat atas lahan tersebut," kata Bambang.
Hal itulah yang memicu warga dengan mengatakan pemkot menyalahi aturan. Bambang juga menegaskan jika warga surat ijo sampai kapanpun tak akan membayar retribusi itu. Apalagi bakal ada Reperda Pelepasan Surat Ijo. Warga juga menuding jika pemkot tak memiliki bukti kepemilikan tanah tersebut. Karena itu sosialisasi yang dilakukan pemkot agar warga membayar retribusinya, diabaikan warga. (ries/bsn)
