KampungPro Kontra Tes Urine Anggota Dewan15-12-2010 beritasurabaya.net - Menyikapi kabar adanya nyanyian PNS Sekretariat DPRD Surabaya yang ditangkap polisi karena diduga menggunakan narkoba, Badan Kehormatan (BK) DPRD langsung mendatangi pihak kepolisian. Hasilnya, pihak kepolisian maupun tersangka, mengaku tak pernah mengeluarkan statement jika tersangka menyuplai narkoba ke anggota dewan. Ini disampaikan Ketua BK DPRD Surabaya Agus Santoso. Menurut dia, kabar adanya anggota dewan yang disuplai PNS Sekwan tersebut, tidak benar. "Kita sudah mengklarifikasinya ke polisi. Semua itu tidak benar," tegas Agus Santoso, Rabu (15/12/2010). Namun Agus juga berkomitmen akan menindak tegas anggota dewan jika memang ada bukti keterlibatan dalam penggunaan narkoba. "DPRD pasti bersikap, karena jika ada yang melakukan itu, jelas merusak nama baik dewan," tambah Agus. Terkait rencana tes urine bagi anggota dewan, politikus Partai Demokrat ini tak keberatan. Tujuannya untuk membuktikan ke masyarakat jika anggota DPRD Surabaya memang bebas narkoba. Kabarnya, niat tes urine itu menuai prokontra. Ada anggota yang setuju dilaksanakan tes urine, namun banyak juga yang keberatan. Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua DPRD Surabaya Musyafak Rouf. Menurut dia, kalau anggota dewan memang tak mengkonsumsi narkoba, kenapa harus takut ikut tes urine. Pendapat berbeda justru dilontarkan Ketua DPRD Surabaya Wisnu Wardhana. Menurut pentolan Partai Demokrat Surabaya ini, pelaksanaan tes urine itu justru mempertaruhkan citra dewan. "Pelaksanaan tes urine untuk anggota dewan itu justru membuat citra dewan seolah-olah benar mengkonsumsi narkoba," kata Wisnu. ries/bsn
Pemadam Kebakaran
Rumah Sakit & Klinik
Kepolisian
|