Hukum & Kriminal

Bos Reklame Divonis Bebas Murni

28-04-2011

beritasurabaya.net - Terdakwa kasus penggelapan dokumen PT Grand Kota Investama (GKI), Soekotjo Gunawan divonis bebas murni dalam persidangan dengan agenda putusan di Ruang Cakra Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Kamis (28/4/2011).

Dalam amar putusannya, Ketua Majelis Hakim Gusrizal menegaskan, mantan direktur utama PT GKI yang juga bos biro reklame Warna Warni itu dianggap tidak terbukti bersalah melakukan penggelapan seperti yang didakwakan jaksa penuntut umum.

"Terdakwa terbukti tidak bersalah dan diputus bebas murni. Terdakwa juga berhak memperoleh rehabilitasi," kata Gusrizal.

Sidang yang sebelumnya dijadwalkan pukul 11.00 WIB tersebut sempat molor hingga 5,5 jam. Secara bergantian, Gusrizal dengan Edward Sinaga selaku hakim anggota membacakan putusan selama hampir satu jam.

Dalam putusannya disebutkan bahwa tindakan Soekotjo memberikan kuasa kepada Adjiz Gunawan selaku kuasa hukum PT GKI ketika memberikan dokumen PT GKI bukan perbuatan melawan hukum. Dijelaskan pula, Soekotjo tidak ada niat memiliki dokumen PT GKI, namun justru ingin menyelamatkannya.

Putusan ini disambut suka cita oleh keluarga serta pendukung Soekotjo yang kompak mengenakan seragam bertuliskan I Love SG (Soekotjo Gunawan, red). Secara bergantian mereka memberi selamat dan memeluknya.

"Terima kasih kepada semuanya yang telah mendukung dan saya sangat menghargai keputusan ini. Sebab sejak awal saya sudah yakin tidak bersalah," tuturnya ketika ditemui wartawan usai menjalani persidangan.

Kuasa hukum Soekotjo, Juniver Girsang, menegaskan bahwa putusan bebas terhadap Soekotjo adalah putusan bebas murni. Sesuai Pasal 244 KUHAP, maka tidak ada upaya bagi Jaksa Penuntut Umum (JPU) untuk melakukan upaya hukum lain.

"Kalau JPU tetap ngotot, maka itu melanggar aturan dan tidak berdasarkan hukum, melainkan dendam," tukasnya.

Terkait langkah yang akan ditempuh, pria yang juga pernah menjadi pengacara mantan Ketua KPK Antasari Azhar tersebut mengaku sudah mempersiapkannya, termasuk melaporkan balik pihak-pihak yang melaporkan kliennya.

"Langkah itu sudah ada dan sedang kami lakukan. Kita tunggu saja berikutnya," kata Juniver. (wan-bsn)