Pemkot Lelang Incenerator Mangkrak
17-02-2011
beritasurabaya.net - Masih ingat dengan tempat pembuangan akhir (TPA) Keputih. Dulu TPA menjadi timbunan sampah seluah hektaran, tapi kini sudah banyak ditumbuhi tanaman karena sudah tak terpakai.
Di tempat itu ada sebuah gudang yang menyimpan alat pengurai sampai, incenerator. Alat miliaran rupiah itu, kini hanya jadi onggokan mesin tak terpakai.
Bahkan informasinya, ada incenerator yang didatangkan dari luar oleh pihak ketiga, namun pembayarannya belum lunas. Disebabkan karena alat itu tak dipakai sehingga nganggur begitu saja. Dikabarkan pula, biaya operasional penggunaan alat pengurai itu lebih mahal daripada melakukan pembakaran sampah secara manual. Mungkin hal itulah yang menyebabkan penggunaan alat itu tak dilakukan.
Kini, beberapa incenerator yang jadi onggokan mesin tak terpakai akan dilelang pemkot. Sebanyak tujuh incenerator siap dihapuskan dari aset pemkot. Tahun ini, lelang itu siap dilaksanakan. Namun sebelumnya, tim appraisal akan menghitung nilai alat itu, agar bisa dilakukan lelang.
Kepala Bagian Perlengkapan Surabaya Noer Oemarijati, Kamis (17/2/2011), membenarkan hal tersebut. Menurut dia, incenerator yang didapat dari bantuan provinsi sebanyak dua buah dan pengadaan pemkot sebanyak lima buah itu, akan segera dilelang. Kabarnya, incenerator itu dibeli sejak 2002.
Saat itu, kebutuhan incenerator sangat mendesak. Mengingat lokasi Keputih sudah tak mampu lagi menahan timbunan sampah warga. Di sisi lain, lahan TPA Benowo belum dimiliki pemkot. Karena itulah, kebutuhan incenerator sangat mendesak.
Sementara terkait pengadaan incenerator yang didatangkan dari luar negeri, pada periode Wali Kota Bambang DH, sempat diajukan dewan agar pembayarannya melalui cicilan. Namun karena alat itu sejak awal tak bisa dipakai, Bambang DH pun enggan menyetujui pembayaran cicilan tersebut. Kini pada 2011, muncul ide untuk melelang seluruh incenerator yang dimiliki pemkot.
Di dewan sendiri, masalah lelang itu juga masih dalam pembahasan. Lelang itu justru menjadi tudingan ke pemkot jika pemerintah tak mampu mengelola sampah dengan baik, namun justru mengambur-hamburkan uang dengan membeli incenerator yang akhirnya tak dipakai. ries/bsn