Surabaya Dipercaya Jalankan Program Rendah Karbon
08-06-2011
beritasurabaya.net - Kondisi udara di Kota Surabaya yang cenderung tak berbahaya, menjadi perhatian para peniliti dunia. Dijadwalkan Tim Ahli Low Carbon Model Town (LCMT), Asia Pacific Energy Research Center (APERC) serta tim dari Dirjen Energi Terbarukan dan Konservasi Energi ESDM akan datang ke Surabaya.
Rencananya, Walikota Surabaya Tri Rismaharini yang akan menerima langsung rombongan itu di ruang sidang wali kota, Kamis (9/6/2011). Informasinya, rombongan itu merupakan para ahli atau peneliti lingkungan yang berasal dari China, Vietnam, Filipina, Malaysia dan Indonesia.
Menurut Kepala Bagian Humas Kota Surabaya, Nanies Chairani, para ahli atau peneliti lingkungan dunia itu akan mengembangkan konsep kota rendah karbon dan akan melakukan kajian program kota rendah karbon. Tujuannya untuk mendorong penggunaan teknologi rendah karbon yang terintegrasi.
"Yang jelas, kunjungan itu juga untuk berbagi ilmu terkait upaya mendorong pembentukan komunitas rendah karbon," ujar Nanies.
Disinggung, tentang kedatangan para ahli lingkungan yang memilih Surabaya? Nanies menjelaskan jika berdasar laporan World Bank, ternyata Surabaya ini dianggap telah memiliki program rendah karbon yang sudah berjalan lama.
"Dalam kunjungan kali ini, tim LCMT akan memberi paparan tentang Concept of the Low Carbon Town dan Kota Surabaya juga akan memaparkan tentang Rencana Kota Surabaya untuk Mengembangkan Low Carbon/Sustainable City," ujar Nanies.
Tim itu juga akan mengunjungi lokasi di Surabaya seperti TPA Benowo, Komunitas 3R Gundih, Rumah Kompos Bratang (Taman Flora), Taman Ekspresi, Taman Persahabatan, UPT Wiyung dan Laboratorium Lingkungan (BLH) untuk melihat stasiun monitoring udara ambient. (ries/bsn)
Foto : Walikota Tri Rismaharini bersama pasukan kuning dan hijau saat tiba di balai kota dengan piala Adipura Kencana.