80% Masyarakat Konsumsi Beras Premium
28-07-2011
Surabaya, beritasurabaya.net - Data Badan Ketahanan Pangan (BKP) Jatim menunjukkan konsumsi beras premium dengan harga kisaran Rp 8.200-Rp 8.400 mencapai 80 persen. Sisanya adalah konsumsi beras medium dengan harga Rp 7.700-Rp 7.800.
Menurut Kepala Bidang Penganekaragaman dan Konsumsi Pangan BKP Jatim, Apriyanto, Kamis (28/7/2011), ketergantungan konsumsi beras masyarakat Jatim, khususnya untuk kelas premium masih sangat besar. Ketergantungan konsumsi beras itu perlu dikurangi, karena tak menutup kemungkinan jika ke depan hasil produksi beras Jatim bisa menurun karena faktor anomali iklim dan semakin menyempitnya lahan pertanian.
Untuk bisa menekan jumlah konsumsi beras masyarakat, pihaknya menargetkan penurunan angka konsumsi beras hingga 1,3 persen pertahun. Pada 2010 lalu tingkat konsumsi beras masyarakat Jatim mencapai 94,7 kg/kapita/tahun. Dengan target penurunan 1,3 persen, maka pada 2015 mendatang tingkat konsumsi beras bisa menurun hingga mencapai 87,4 kg/kapita/tahun.
Ia menuturkan, target itu merupakan implementasi dari program P2KP (Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan). Untuk mengantisipasi itu, maka BKP kini tengah menyiapkan beberapa alternatif pangan yang guna mengurangi ketergantungan masyarakat pada konsumsi beras, yakni berupa beras analog yang terbuat dari tepung mocaf (modified cassava flour) atau produk olahan dari ubi kayu berupa tepung.
Beras analog ini merupakan produk olahan yang dibuat dengan bahan dari 70 persen mocaf dan 30 beras. Untuk bentuknya, campuran bahan tersebut dicetak hingga menyerupai bulir beras, sehingga masyarakat yang terbiasa mengkonsumsi beras bisa menjadikan beras analog ini menjadi bahan konsumsi pengganti.
Ia menuturkan, rekayasa pangan alternatif yang dikerjasamakan dengan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember ini dilakukan karena kebanyakan masyarakat Indonesia banyak yang mengonsumsi beras. Namun, ke depan tak menutup kemungkinan bisa bisa terjadi keterbatasan beras karena jumlah lahan yang terus berkurang. (bsn-ai)