Dispertan Kembangkan Inpari, Padi Tahan Wereng
15-08-2011
Surabaya, beritasurabaya.net - Dinas Pertanian (Dispertan) Jawa Timur mengembangkan Inpari varietas padi tahan wereng. Ini hasil kerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Jatim.
Keunggulan utamanya adalah tahan terhadap serangan hama wereng, sehingga menjadi solusi bagus bagi petani di Jatim. Menurut Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Jatim, Ir Achmad Nurfalakhi, Senin (15/8/2011), mengatakan, sejak diperkenalkan pada 2009, padi jenis ini terus berkembang dari inpari 1 hingga 13.
Tiap jenisnya merupakan pengembangan dari berbagai jenis padi sebelumnya, seperti Inpari 1 pengembangan terbaru dari IR 64 yang diperkenalkan sejak 20 tahun silam dan Inpari 13 yang dikembangkan dari padi jenis Ciheran yang diperkenalkan sejak 10 tahun silam.
''Anomali iklim dan serangan hama wereng coklat membuat produksi padi di jatim menurun. Namun, dengan varietas Inpari ini, kami yakin produktivitasnya bisa lebih meningkat,''ujarnya.
Menurut dia, benih padi unggul jenis Inpari ini sangat cocok ditanam di berbagai lahan pertanian, sehingga petani harus bisa mengenal lahanya yang cocok untuk ditanam Inpari 1 hingga 13. Namun, petani jangan sampai melakukan tanaman serentak salah satu jenis Padi Inpari, tetapi harus tahu kondisi lahan dan ketersediaan air.
Guna memastikan jenis Inpari yang cocok untuk tiap daerah, kini uji coba juga diteliti. Tiap kabupaten/kota terdapat empat peneliti yang diharapkan dapat meneliti da menentukan jenis yang spesifik sesuai dengan agro ekologis setempat. Bentuk uji coba ini juga dilakukan dengan berbagai cara, seperti penggunaan pupuk organik dan NPK, hingga menggunakan sistem jajar legowo (sistem tanam berjajar dengan jarak tertentu).
Ia menuturkan, terakhir kali Inpari dipanen di Desa Karang Sari, Kecamatan Sukodono, Lumajang pada Rabu (10/8/2011). Kendati beberapa bulan lalu di Lumajang juga diterjang serangan hama wereng coklat, namun terbukti Inpari mampu bertahan dan bisa dipanen beberapa hari lalu.
Di Gresik, uji coba Inpari dilakukan di lahan pertanian Desa Bangeran, Kecamatan Dukun. Padi jenis inpari ini mampu menghasilkan panen sebesar 7,334 ton per hektar atau setara gabah kering panen (GKP) atau 6,242 ton per hektar gabah kering giling (GKG). Dibandingkan dengan padi jenis IR 64 yang ditanam pada lahan dengan perlakuan yang sama. Padi tersebut hanya mampu menghasilkan 5,530 ton per hektar GKP atau 4,737 ton per hektar GKG. (bsn-ai)