Politik Pemerintahan

H-10 Pastikan Tidak Ada Pengerjaan Jalan Nasional

18-08-2011

Surabaya, beritasurabaya.net - Pemerintah melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V (BP2JN), Kementerian Pekerjaan Umum memastikan pada H-10 Lebaran atau Jumat (19/8/2011) besok, telah menyelesaikan semua pengerjaan jalan nasional khususnya jalur Pantura Surabaya-Solo. Sementara pada ruas yang pembangunannya belum selesai, semua peralatan berat akan dipinggirkan dan pembangunannya kembali dilanjutkan pada H+10 usai Lebaran.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (B2PJN) V, Kementerian Pekerjaan Umum, Ir AG Ismail mengatakan, pelaksana proyek telah mengebut dan menyelesaikan pembangunan sejumlah ruas jalan nasional. ''Kami memastikan Lebaran nanti bisa dimanfaatkan pemudik dan lancar,''kata AG Ismail, dalam siaran persnya, Kamis (18/8/2011).

Selama mudik Lebaran 1432 H, sejumlah ruas yang perlu diantisipasi karena lebar jalan kurang dari 7 meter, diantaranya, di sepanjang Pulau Madura dan Panggul Trenggalek. Pada wilayah tersebut sebagian besar ruas jalan nasional berkisar antara 5 sampai 6 meter dari yang seharusnya rata-rata 7 meter untuk satu lajurnya.

Dari total panjang jalan nasional di Jawa Timur 2.027,005 Km, Jawa Tengah 1.390,571 Km dan D.I Yogyakarta 223,161 Km, saat ini semua ruas telah siap untuk melayani pemudik Lebaran 2011.

Di Jatim, BP2JN V juga telah mendata sejumlah ruas jalan yang rawan macet, rawan longsor dan rawan bencana yang perlu diantisipasi pemudik. Beberapa ruas jalan yang rawan macet diantaranya Pasar Ngopak dan di Nguling yang keduanya berada di jalur Pasuruan-Proboinggo. Khusus di Nguling petugas telah menyiapkan jalur alternatif, yakni dari arah Probolinggo setelah Gudang Bulog melintasi Desa Curah Menjangan belok kiri, Tanjungrejo, Wates Tani, Wot Galih, belok kanan ke Sedarum Pantura.

Sementara jalur alternatif di Ngopak, Probolinggo yakni dari arah Pasuruan sebelum pasar Ngopak ke kiri melintasi Nggeduk Ds Trimo belok kanan, Rowo Gempol ke kiri, Waduk Kencono, Prokimal Grati dan tembus ke Pantura.

Untuk melayani pemudik yang melintasi Jalan Raya Porong, Sidoarjo. Pemerintah telah menyiapkan jalur alternatif, yakni jalan arteri Porong untuk mengurangi volume lalu lintas pemudik di Jalan Raya Porong yang melewati daerah pasar. Saat ini, jalur arteri Porong sedang dikebut pengerjaannya.

Jalur tersebut nantinya juga akan digunakan jika Jalan Raya Porong terjadi kemacetan dan membutuhkan penguraian kendaraan. ''Saat ini jalan arteri belum diaspal dan masih berupa urugan serta bersifat darurat,''katanya.

Pemudik juga diharapkan mengantisipasi sejumlah ruas jalan yang menjadi langganan kemacetan karena adanya pasar tumpah. Beberapa pasar tumpah tersebut, meliputi Pasar Babat ruas jalan Lamongan-Babat-Bojonegoro, perempatan Duduk Sampeyan ruas jalan Lamongan-Gresik, Pasar Ngopak ruas jalan Pasuruan-Probolinggo, Pasar Mojoagung ruas jalan Mojokerto-Mojoagung, pertigaan Kertosono-Kediri ruas jalan Kertosono-Nganjuk-Jombang, Pasar Singosari ruas jalan Surabaya-Malang, Pasar Lawang ruas jalan Surabaya-Malang, dan Pasar Blega ruas jalan Bangkalan-Sampang.

B2PJN V bersama Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga pada Lebaran 1432 H/2011 M juga mendirikan 14 Posko Lebaran. Posko-posko tersebut tersebar di Kantor Balai Pemeliharaan Jalan (BPJ) di 12 kabupaten dan dua di Surabaya. Rencananya, posko itu mulai efektif berfungsi pada H-7 dan ditutup H+7.

Beberapa lokasi Posko Lebaran tersebut, meliputi Kantor Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional V Surabaya, Balai Pemeliharaan Jalan (BPJ) Mojokerto, BPJ Bojonegoro, BPJ Madiun, BPJ Malang, BPJ Pacitan, BPJ Tulungagung,, BPJ Probolinggo, BPJ Jember, BPJ Banyuwangi, BPJ Pamekasan, BPJ Surabaya dan BPJ Kediri.

Pada posko tersebut petugas terus memantau kondisi jalan-jalan yang menjadi jalur mudik dan balik, serta menerima pengaduan dari masyarakat tentang kerusakan jalan baik akibat bencana alam maupun kerusakan konstruksi.

Di setiap posko juga dilengkapi beberapa peralatan berat, seperti buldozer, motor grader, loader, dump truk, trailler dan Jembatan Bailley. Keberadaan alat-alat tersebut dapat memberikan tindakan sewaktu-waktu jika terjadi kondisi darurat yang memerlukan penanganan mendesak. Petugas penjaga posko akan bekerja selama 24 jam.

Pada tahun 2011, pembangunan dan pemeliharaan jalan nasional di Jatim mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah pusat. Tahun ini, anggaran pembangunan dan perbaikan mencapai Rp 1.782.596.000.000 triliun. Dari dana tersebut total penanganan, meliputi pembangunan dan pemeliharaan jalan sepanjang 2.143,16 km, jembatan 9.632,65 meter dan fly over (jembatan layang) sepanjang 805 meter. (bsn-ai)

Advertising
Advertising
Pemadam Kebakaran
Surabaya Pusat
031-3533843-44
Surabaya Utara
031-3712208
Surabaya Timur
031-8411113
Surabaya Barat
031-7490486
Surabaya Selatan
031-7523687
Rumah Sakit & Klinik
RSUD Dr. Sutomo
031-5020079
RS Darmo
031-5676253
RS ST Vincentius A Paulo
031-5677562
RS William Booth
031-5678917
RS Adi Husada
031-5321256
Kepolisian
Polda Jatim
(031) 8280748
Polrestabes
(031) 3523927