Trem dan Monorel Dikonsep Jadi Angkutan Utama
23-09-2011
Surabaya, beritasurabaya.net - Trem dan monorel yang ditawarkan Pemkot Surabaya sebagai transportasi massal, prinsipnya menekan jumlah kendaraan pribadi supaya bisa pindah ke angkutan massal cepat.
Menurut Kabid Fisik Sarana Prasarana Bappeko Pemkot Surabaya, Dwijaya Wardhana, dasar penawaran trem dan monorel, melihat tata ruang Kota Surabaya seperti jaring laba-laba dengan lintasan sebidang timur dan barat lebih banyak.
''Untuk menghindari kemacetan di simpul-simpul, dipilihlah trem untuk koridor kota utara-selatan. Selain itu, karaketristik Surabaya Utara sebagai kawasan kota tua, serasi dengan trem,''ujar Dwijaya, Jumat (23/9/2011).
Menurut rencana, trem dimulai dari Joyoboyo-Raya Darmo-Basuki Rahmat-Praban-Embong Malang-Bubutan-Tugu Pahlawan. Rute ini adalah tahap pertama, kemudian akan dilajutkan rute tahap ke-2 sesudah Indrapura.
Sementara untuk menghindari persimpangan timur-barat, disiasati menggunakan monorel elevated. Jalur monorel dimulai dari sentra ikan Bulak atau Kenjeran- Mulyorejo-Kertajaya ke arah Darmawangsa-Mustopo-Pemuda-Kayun-Pasar Keputran- Urip Sumoharjo-Pandegiling-Mayjen Sungkono-Hr. Mohammad dan berakhir di Darmo Boulevard.
Dwijaya menambahkan trem dan monorel ini memang masih untuk koridor utama. Tapi nanti juga akan mengoptimalkan moda angkutan yang sudah ada disinergikan dengan trem dan monorel sebagai angkutan utama. Ia berharap konsep ini bisa direalisaikan akhir tahun 2012. (bsn-ai)