Tol Perak-Aloha Perlu Dibangun
08-10-2011
Surabaya, Jalan tol yang menghubungkan Tanjung Perak, Surabaya menuju ke Aloha, Sidoarjo, harus tetap ada dan dibangun. Jalan tol itu tidak hanya untuk mengangkut manusia, tapi juga kebutuhan barang. Hal ini ditegaskan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, menanggapi soal pembahasan Tol Tengah yang tidak dihadiri Wali Kota Surabaya, Jumat (7/10/2011) kemarin.
Kata Gubernur di sela penyerahan bantuan modal usaha di Balas Klumprik, Sabtu (8/10/2011), ia tidak mengistilahkan tol tengah kota. Jalan tol nantinya dibangun di atas ketinggian 15 meter dan tidak boleh menggusur rumah warga satu pun.
Gubernur minta Walikota Surabaya harus menemukan alternatif tentang lokasi dan pembangunan jalan tol ini. Langkah ini merupakan solusi dari terhambatnya rencana pembangunan tol tengan kota yang ditolak banyak pihak.
Pada wartawan, Soekarwo menjelaskan, dirinya dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini sebenarnya pada 11 September 2011 sudah dipanggul Menteri PU Joko Kirmanto. Namun saat itu, Risma tak hadir dan diwakili Wakil Walikota Surabaya Bambang DH.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri memberikan alternatif pembangunan yang sangat bagus. Jalan tol dibangun di atas ketinggian 15 meter dan tidak boleh menggusur rumah. Tentu saja hal itu sangat masuk akal sebagai solusi pengganti tol tengah kota.
Pembangunan tol nantinya bisa di atas pinggir sungai milik Jasa Tirta. Sementara itu, disinggung kengototan Pemerintah Kota Surabaya tentang penolakan tol tengah kota, atau kemungkinan ditolaknya tol Perak-Aloha, Gubernur meminta agar Risma menghadap Menteri PU dan melakukan judicial review atau peninjauan ulang peradilan tentang aturan yang menetapkan adanya pembangunan tol.
''Sebab sudah ada aturan resmi dan memiliki payung hukum. Saat dibuat aturannya, Walikota Surabaya yang lama, Bambang DH, sudah menyatakan tertarik dan menyetujuinya. Apalagi pembangunan tol ini merupakan sistem transportasi nasional,''tukas Gubernur. (bsn-ai)