Pasien Miskin Bakal Tak Dilayani RSUD Dr Soetomo
16-11-2011
Surabaya, beritasurabaya.net - Pasien miskin siap-siap gigit jari. Pasalnya, RSUD Dr. Soetomo Surabaya mengancam tidak akan melayani pasien miskin dari Kota Surabaya yang masuk daftar Jamkesmas non-kuota, jika pemerintah kota tidak segera membayar tunggakan mulai Januari-Oktober 2011 sebesar Rp52,7 miliar.
Menurut Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Baktiono, pihaknya mengetahui hal itu dari surat yang dilayangkan pihak RSUD Dr Soetomo kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan Nomor 956/11522/301/2011 tertanggal 16 November 2011.
Baktiono mengaku kaget dengan datangnya surat tersebut karena anggaran di Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya yang diajukan lewat Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2011 juga tidak mencukupi untuk membayar utang.
Menurut dia, surat tersebut merupakan ancaman karena dalam surat tersebut menyebutkan RSUD memberikan peringatan jika sampai 1 Desember tidak ada kejelasan mengenai pembayaran tunggakan ini, maka masyarakat miskin yang berobat menggunakan Surat Keterangan Miskin (SKM) akan dikenakan biaya sebagai pasien umum.
Baktiono menjelaskan dalam PAK, penambahan anggaran yang diajukan pemkot yang diplot lewat Dinkes hanya Rp26 miliar. Angka ini jelas tidak mampu menutup utang RSUD Dr Soetomo.
Padahal, di rumah sakit-rumah sakit lainnya yang bekerja sama dengan pemkot juga masih memiliki tunggakan, namun nilainya tidak sebesar di RSUD Dr Soetomo. Ini sangat memprihatinkan. ''Kami akan sekuat tenaga akan melunasi dan menganggarkan utang ini,''ujarnya.
Baktiono menjelaskan pihaknya akan mengumpulkan sisa-sisa anggaran di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang lain. Misalnya, sisa anggaran di RSUD dr Soewandhie Rp5 miliar, kemudian di RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) Rp8 miliar dan sisa anggaran di Dinkes sendiri Rp1,5 miliar.
Namun jika ditotal, anggarannya pun belum mencukupi. Pengumpulan sisa anggaran ini baru Rp40,5 miliar. Baktiono menegaskan akan menggunakan sisa-sisa anggaran dari SKPD-SKPD yang lain. (bsn-ai)