Berantas Lokalisasi di Jatim, Dideklarasikan
19-11-2011
Surabaya, beritasurabaya.net - Kesepakatan bersama untuk memberantas lokalisasi di Jawa Timur dideklarasikan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Sabtu (19/11/2011).
Menurut Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, pada wartawan, di sela Halaqah Menata Kota Bersih dari Asusila, saat ini di Jawa Timur terdapat 47 lokalisasi yang tersebar di 33 kabupaten/kota dengan wanita tuna susila yang menjadi penghuninya sebanyak 7.127 orang ditambah 1.037 orang mucikari.
Dari angka tersebut, sekitar 30 persennya berada di Surabaya. Jika dirinci, dari enam lokalisasi yang tersebar, terdapat 2.321 wanita tuna susila serta 534 orang mucikari. Gubernur menilai dengan kondisi ini sangat ironis, mengingat Jawa Timur merupakan basis pondok pesantren. Catatan yang saya miliki, ada 6.003 pondok pesantren dengan 888.211 santri di provinsi ini.
''Dari sekitar 38 juta penduduknya, 96,76 persennya di antaranya beragama Islam, kondisi ini sangat ironis,''ujarnya.
Sementara itu, Ketua MUI Jatim KH Abdusshomad Bukhori mengaku sudah menjalankan program ini sejak Ramadhan 1432 H atau sekitar awal Agustus 2011. Hasilnya, MUI mampu secara perlahan mengajak para wanita tuna susila untuk bertobat dan kembali ke jalan benar.
Bukhori menambahkan MUI secara bertahap akan memberantas tindakan praktik asusila di Jatim. Apalagi MUI sudah membentuk tim-tim khusus yang disebar di berbagai titik yang tugasnya konsentrasi memberantas lokalisasi. (bsn-ai)