Laporan Khusus

Model Bisnis Solid, Perkembangan Eksyar Positif

13-09-2024

Surabaya, beritasurabaya.net - Perkembangan ekonomi syariah (eksyar) di Indonesia terus menunjukkan tren positif. Eksyar memiliki keunggulan yakni berdaya tahan di tengah krisis karena ditopang model bisnis yang solid, inklusif, dan berkelanjutan. Hal tersebut disampaikan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, saat membuka secara resmi pelaksanaan Festival Ekonomi Syariah (FESyar), Jumat (13/9/2024), di Masjid Al Akbar Surabaya.

Destry menekankan bahwa berbagai indikator menunjukkan perkembangan eksyar di Indonesia terus membaik. Pembiayaan perbankan syariah pada Juli 2024 mencapai Rp597,89 triliun atau tumbuh 11,92 persen (yoy), capaian nominal tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun 2023 yang tercatat Rp569,37 triliun.

Di tataran global, kata Destry, eksyar Indonesia berdasarkan laporan dari SGIE Report saat ini berada pada peringkat ke-3 (di bawah Malaysia dan Arab Saudi), meningkat 1 peringkat dibanding tahun sebelumnya. Menyikapi perkembangan ini, Deputi Gubernur Senior mendorong perlunya memacu eksyar melalui sinergi erat dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syarah (KNEKS) dan berbagai stakeholders.

Bank Indonesia, lanjut Destry, senantiasa berperan sebagai “AIR” (Akselerator, Inisiator, dan Regulator) dalam pengembangan eksyar yang meliputi koordinasi dengan berbagai stakeholder mendorong percepatan program eksyar; memprakarsai inovasi program pengembangan eksyar, seperti pemberdayaan ekonomi pesantren serta perumusan dan penerbitan ketentuan sesuai kewenangan.

Mencermati tantangan ke depan, akselerasi eksyar perlu didukung dengan perluasan akses pembiayaan, literasi keuangan, dan penguatan multiplier effect eksyar sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru. “Optimalisasi digitalisasi sebagai kunci pertumbuhan ekonomi yang inklusif diharapkan mendorong 3 inovasi digital Fesyar Jawa dapat direplikasi untuk memperkuat pertumbuhan eksyar di seluruh wilayah Indonesia,”tukasnya.


Pj Gubernur Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono menyampaikan kemajuan eksyar di Jawa Timur ditandai dengan berbagai capaian diantaranya pendirian Kawasan Industri Halal (KIH) di Sidoarjo. Ini merupakan kawasan industri halal pertama dan terbesar di Indonesia.

KIH ini ditujukan untuk membangun ekosistem industri halal di Jawa Timur sehingga turut mendukung penguatan ekonomi Jawa Timur dan nasional.  Dari sisi penyaluran pembiayaan perbankan syariah di Jawa Timur juga tercatat tinggi, yakni tumbuh sebesar 12,44 persen (yoy) pada Juli 2024, lebih tinggi dibandingkan  pertumbuhan  kredit  umum  di  Jawa  Timur  yang  sebesar  4,74 persen  (yoy).  

“Pemerintah Provinsi  Jawa  Timur  bersinergi  dengan  berbagai  stakeholder  terus  mendorong  pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Jawa Timur di berbagai bidang,”ungkapnya.

Pemberdayaan ekonomi pesantren dan UMKM, khususnya di bidang makanan-minuman, akomodasi, dan fashion, juga menjadi salah satu hal utama yang menjadi perhatian, serta mendorong muslim friendly tourism dan memperkuat kualitas destinasi wisata Wali Songo. “Upaya-upaya tersebut mengantarkan  Jawa  Timur  mendapatkan  penghargaan  Universitas  Brawijaya  (UB)  Halal  Award kategori Pemerintah Daerah Produk Halal pada Brawijaya Halal Summit 2024 serta 8 penghargaan dari 10 kategori dalam Anugerah Adinata Syariah 2024,”tambahnya.

Pada pembukaan FESyar juga diluncurkan tiga program inovatif berbasis digital, dengan mengusung tema “Sinergi untuk Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Syariah Jawa”. Digitalisi merupakan kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Untuk itu, Bank Indonesia bersama mitra strategis bersinergi mengakselerasi ekonomi dan keuangan syariah di wilayah Jawa melalui 3 inovasi berbasis digital yang difokuskan pada perluasan literasi, pengembangan keuangan mikro, dan instrumen sosial ekonomi pemberdayaan umat. Ketiga inovasi tersebut mencakup, pertama, digitalisasi literasi keuangan inklusif dan syariah dengan mengoptimalkan kolaborasi kanal komunikasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) dengan Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Provinsi untuk mendorong literasi eksyar kepada masyarakat luas. Kedua, digitalisasi ekosistem halal end-to-end melalui pembentukan halal center, pengembangan  database  UMKM  halal  se-Jawa,  dan  fasilitasi  onboarding   pembiayaan  UMKM bekerjasama,dengan Baitul Maal KNEKS. Ketiga, digitalisasi dan optimalisasi Zakat, Infaq, Shodaqah dan Wakaf (Ziswaf) melalui kerja sama platform Satu Waqaf Indonesia (SWI).

FESyar Jawa 2024 merupakan bagian dari rangkaian acara menuju Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-11 yang akan diselenggarakan pada 30 Oktober-3 November 2024 di Jakarta. Kegiatan FESyar Jawa 2024 meliputi Sharia Economic Forum Seminar & Talkshow yang mengulas topik-topik hangat seputar eksyar seperti pengembangan ekosistem produk halal, perberdayaan UMKM syariah, dan optimalisasi dana ZISWAF di era digital.

Gelaran ini juga diintegrasikan dengan Sharia Fair yang menampilkan UMKM syariah unggulan, business matching, dan lomba menarik yang berlokasi di pelataran Masjid Nasional Al Akbar Surabaya. (noer soetantini)

Teks foto :

1.Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jawa Timur, Erwin Gunawan Hutapea mendampingi Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, usai membuka secara resmi pelaksanaan Festival Ekonomi Syariah (FESyar), Jumat (13/9/2024), di Masjid Al Akbar Surabaya.

2.Deputi Kepala Perwakilan BI Jawa Timur, Bandoe Widiarto (dua dari kiri) berbincang-bincang dengan satu diantara UKM peserta Sharia Fair yang digelar di pelataran MAS Surabaya.

Foto : Titin.

Advertising
Advertising
Pemadam Kebakaran
Surabaya Pusat
031-3533843-44
Surabaya Utara
031-3712208
Surabaya Timur
031-8411113
Surabaya Barat
031-7490486
Surabaya Selatan
031-7523687
Rumah Sakit & Klinik
RSUD Dr. Sutomo
031-5020079
RS Darmo
031-5676253
RS ST Vincentius A Paulo
031-5677562
RS William Booth
031-5678917
RS Adi Husada
031-5321256
Kepolisian
Polda Jatim
(031) 8280748
Polrestabes
(031) 3523927