Serapan Anggaran Kurang, Kepala SKPD Harus Mundur
26-01-2011
beritasurabaya.net - Ada yang berat dalam kinerja kepala SKPD di Pemkot Surabaya pada tahun anggaran 2011. Serapan anggaran APBD 2011, tak diperbolehkan harus diserap antara 60-70 persen.
Dewan akan merekomendasikan ke eksekutif, jika serapan anggaran tak mampu mencapai 90 persen, maka kepala SKPD itu sebaiknya diganti.
Selama ini, alasan SKPD karena serapan anggaran yang kurang, lantaran takut berurusan dengan hukum. Namun bagi dewan, kinerja SKPD itulah yang harus dipertanyakan.
Ini disampaikan Ketua DPRD Surabaya Wishnu Wardhana. Menurut dia, dalam pembahasan anggaran tahun ini, dewan akan membantu kerja wali kota Surabaya agar lebih mudah. Yakni dengan mengeluarkan rekomendasi agar eksekutif memertegas kinerja SKPDnya, dengan meningkatkan serapan anggaran.
?Harus mampu menyerap 90 persen, kalau tidak bisa harus diganti. Memang itu domainnya wali kota untuk mengganti pejabat, kita hanya merekomendasikannya. Kita hanya ingin meningkatkan kinerja SKPD. Di perusahaan, penyerapan anggaran harus di atas 100 persen. Nanti yang membuat pernyataan itu para SKPD,? ungkap Wishnu, Rabu (26/01/2011).
Disinggung soal waktu efektif yang kemungkinan tersisa pada 2011 hanya sampai sembilan bulan saja, apakah mampu menyerap anggaran 90 persen. Menurut Wishnu, persepsi SKPD itu salah, jika waktu efektif hanya sembilan bulan.
?Dalam aturan sudah jelas, pembangunan sudah bisa dimulai kapanpun. Lelang bisa berjalan dengan anggaran 1/12 APBD 2010 yang tiap bulan seperti itu. Siapa SKPD yang ngomong kalau lelangnya tak bisa berjalan, itu tidak benar, dia tak paham aturan,? tambah dia.
Dengan adanya pernyataan harus mundur jika SKPD tak mampu menyerap anggaran 90 persen, tentu akan merubah kinerja SKPD dari tahun sebelumnya. Karena itu, kepala SKPD diminta gentle dengan tanggung jawab yang diberikannya. ries/bsn
