Politik & PemerintahanSosiawan : DPP Demokrat Harus Adil17-02-2011 beritasurabaya.net - Pemberhentian Wishnu Wardhana sebagai ketua DPC Partai Demokrat (PD) Surabaya dan ancaman sangsi PAW bagi lima anggotaFraksi Demokrat mendapat perlawanan dari fungsionaris DPC PD Surabaya. Sosiawan Wakil ketua DPC PD Surabaya, Kamis(17/2/2011), meminta agar DPP bersikap adil dalam memberikan putusan bagi Wishnu dan empat legislator yang terancam sangsi Pergantian Antar Waktu (PAW). "DPP Demokrat harus adil, jangan tebang pilih kalau memang ingin menegakkan disiplin partai," tegasnya. Sosiawan menjelaskan, sangsi yang diberikan DPC dengan menurunkan Wishnu Wardhana sebagai ketua DPC PD serta ancaman PAW yang mengikutinya akan menjadi preseden buruk bagi Fraksi Demokrat yang menjadi mayoritas di DPRD Surabaya. "Ancaman sangsi PAW, bagaikan penghancuran pilar-pilar Fraksi Demokrat mengingat lima anggotanya yang ternacam sangsi merupakan legislator dengan posisi penting. Kalau mereka benar-benar disangsi, maka kekuatan fraksi bakal melemah, mereka kan pilar kerja fraksi,? terang Sosiawan di ruang Fraksi Demokrat DPRD Surabaya. Sosiawan menyatakan, kesalahan Wishnu Wardhana dan fraksi demokrat secara umum disebabkan terlalu terpolarisasinya fraksi dengan kegiatan politik partai lain, sehingga muncul usulan Pemakzulan wali kota Surabaya. "Ingat, yang mengusulkan pemakzulan bukan hanya Demokrat tetapi juga fraksi lain, jadi pasti ada alasan tertentu sehingga muncul hal tersebut. jadi bukan sekedar posisi demokrat Surabaya dengan walikota," ungkapnya. Untuk itu, lanjut dia, usulan PAW bagi Wishnu dan legislator Demokrat lainnya bukan tanggapan yang tepat bagi DPP dalam menyikapi kondisi di Surabaya. Seharusnya, meski dinyatakan bersalah, kata Sosiawan, sangsi hanya sampai pada peringatan setelah melalui pembinaan. Sosiawan juga menambahkan, sebenarnya ada kasus internal partai Demokrat yang layak mendapatkan sangsi tegas, yaitu majunya Fandi Utomo sebagai salah satu calon walikota pada Pemilukada tahun lalu. Fandi Utomo yang saat ini justru menjadi Sekretaris DPD PD Jawa Timur saat itu, justru menjadi lawan Arif Afandi yang dalam pemilukada Surabaya 2010 maju diusung resmi oleh Demokrat. "Sudah jelas dengan majunya Fandi Utomo sebagai salah satu calon di luar rekomendasi Demokrat menandakan dia bukan lagi anggota Demokrat, lantas mengapa justru sekarang mendapat pengampunan," tanyanya. "Seharusnya sikap DPP terhadap Wisnu wardahana dan legislator Demokrat lain tidak jauh beda dengan yang didapat Fandi Utomo," pungkasnya. wan/bsn Foto : Sosiawan
Pemadam Kebakaran
Rumah Sakit & Klinik
Kepolisian
|