Politik & Pemerintahan

Tak Ada Pengawasan Di Perbatasan

09-03-2011

beritasurabaya.net - Anggota Komisi D DPRD Surabaya Masduki Toha menilai Pemkot Surabaya kecolongan. Ini terkait dengan masuknya virus flu burung sejak Januari lalu.

Pemkot juga dinilai lemah karena kurangnya pengawasan dan kontrol atas penyebaran virus itu. Khususnya pada pintu masuk menuju Surabaya. "Ini mungkin karena ada stigma jika Surabaya sudah bebas dari flu burung. Padahal tak boleh seperti itu, karena virus flu burung bisa saja sewaktu-waktu masuk ke Surabaya dari berbagai pintu," ungkap Masduki Toha.

Untuk mengantisipasinya, sebaiknya pemkot melakukan pengawasan ketat di pintu masuk Surabaya, khususnya pada arus masuk binatang ternak. Seperti yang terjadi di Kecamatan Tandes, informasinya, flu burung itu ada setelah ayam peliharaan warga setempat tercampur dengan ayam asal Gresik.

Berbeda dengan yang di Kecamatan Sawahan, karena virus itu dideteksi dari tempat itu sendiri. Namun menurut Masduki Toha, jangan sampai Surabaya yang lemah pengawasannya, mudah dimasuki hewan berpenyakit lainnya.

Saat ini, penyakit anthrax juga melanda daerah lain, seperti Tuban dan beberapa daerah di Jawa Tengah. Tak menutup kemungkinan ada saja hewan itu yang dikirim ke Surabaya. "Ini harus diwaspadai, jangan sampai ada warga Surabaya yang terinveksi penyakit hewan tersebut," kata Masduki.

Pemkot harus memberdayakan seluruh aparat pemerintahan dari tingkat kecamatan, kelurahan sampai RT dan RW untuk mencegah penyebaran virus flu burung dan virus mematikan lainnya. Mereka bisa diberdayakan untuk mengecek dan mengidentifikasi binatang ternak yang ada diwilayahnya masing-masing. Jika dalam proses identifikasi ditemukan ada tanda-tanda ternak yang terinfeksi virus, harus segera diambil tindakan, seperti pemusnahan. Pengecekan ini jangan dilakukan saat ada wabah, tapi juga harus terus menerus.

Sementara terkait pintu masuk ke kota ini, ternyata memang belum ada pos untuk pengecekan penyakit hewan. Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian (Distan) Surabaya Meita Irene W menuturkan, semua perbatasan masuk ke Surabaya memang tak memiliki pos tersebut atau cek poin. Baik itu perbatasan Surabaya-Sidoarjo, Surabaya-Mojokerto, Surabaya-Gresik, dan di Suramadu.

Sepanjang 2011, lanjutnya, Distan tak bisa membuat cek poin karena anggaran sudah disahkan. Makanya, pada 2012 nanti baru bisa mengajukan anggaran untuk pendirian cek poin di tiap perbatasan masuk Surabaya.

Namun selama belum ada cek poin, upaya yang dilakukan adalah memerketat peredaran unggas yang masuk Surabaya. Setiap unggas yang masuk nantinya harus mengantongi izin dari Distan setempat. ries/bsn

Foto : Masduki Toha

Advertising
Advertising
Pemadam Kebakaran
Surabaya Pusat
031-3533843-44
Surabaya Utara
031-3712208
Surabaya Timur
031-8411113
Surabaya Barat
031-7490486
Surabaya Selatan
031-7523687
Rumah Sakit & Klinik
RSUD Dr. Sutomo
031-5020079
RS Darmo
031-5676253
RS ST Vincentius A Paulo
031-5677562
RS William Booth
031-5678917
RS Adi Husada
031-5321256
Kepolisian
Polda Jatim
(031) 8280748
Polrestabes
(031) 3523927