Pemkot Sesumbar Turunkan Angka PSK
13-06-2011
beritasurabaya.net - Penerapan jam operasional di lokalisasi Dolly dan Jarak sejak pukul 09.00 sampai pukul 01.00, dianggap efektif. Senin (13/6/2011), Komisi D DPRD Surabaya pun mengundang pihak terkait.
Dalam kesempatan itu, hadir pejabat-pejabat yang memiliki wilayah dua lokalisasi dan pejabat terkait lainnya. Tujuannya, agar penerapan jam operasional itu benar-benar mengena untuk menurunkan jumlah PSK yang ada.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Sosial Surabaya Eko Hariyanto menjelaskan jika sesuai pendekatan yang dilakukan pihaknya, diketahui jika mayoritas PSK yang masuk Surabaya berasal dari luar kota.
"Mereka datang tentu harus membohongi keluarganya. Tak ada satupun keluarga mereka yang tak pekerjaan para PSK itu di Surabaya. Karena itu, dalam program pemulangan ke daerah asalnya, para PSK itu harus dibekali keahlian lain agar mereka bisa hidup di kampungnya," ujar Eko.
Rupanya, upaya Dinas Sosial Surabaya itu disambut baik gubernur Jatim. Bahkan Pemprov Jatim juga memberikan bantuan dana.
Sementara Camat Sawahan Dwi Purnomo yang telah melaksanakan penerapan jam operasional justru sesumbar. Dengan program itu, Dwi Purnomo menjelaskan jika angka PSK juga sudah turun.
Pihak Komisi D pun menyambut gembira upaya tersebut. Ketua Komisi D Baktiono meminta kepada Pemkot Surabaya melalui jajarannya yang ketempatan lokalisasi, agar melakukan hal serupa.
"Untuk membendung sekaligus menurunkan jumlah PSK di Surabaya, kami minta kepada jajaran lain yang terdapat lokalisasi agar bisa menerapkan jam operasional seperti di Dolly dan Jarak," kata Baktiono. (ries/bsn)
Foto: Eko Hariyanto saat hearing di Komisi D.
