Politik & Pemerintahan

Jual Beli Hasil Test Kesehatan

25-08-2010

BLITAR-beritasurabaya.net - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Blitar kompak membantah kabar terjadinya jual beli hasil tes kesehatan calon bupati dan calon wakil bupati Blitar. Hal ini setelah seluruh proses tes kesehatan para kandidat di RSUD DR Soetomo Surabaya selalu diikuti dan diawasi oleh anggota KPUD dan Panwaslu.

Anggota KPUD Kabupaten Blitar, Jemali mengatakan, tersebarnya isu jual beli hasil tes kesehatan untuk meloloskan salah satu kandidat calon disinyalir dilontarkan untuk kepentingan sejumlah pihak. Tujuanya untuk menggagalkan pencalonan kandidat dimaksud.

“KPUD tidak akan terpancing oleh informasi menyesatkan yang berkembang di masyarakat seperti itu dan akan tetap melangkah sesuai tahapan serta aturan yang telah ditetapkan,” kata Jemali usai proses pemotretan kandidat pasangan cabup/cawabup di kantor KPUD Kabupaten Blitar, Rabu (25/08/10).

Disamping itu, dikatakan Jemali, tes kesehatan para cabup/cawabup tersebut hasilnya tidak mendasarkan pada parameter penyakit. Karena hasil tes kesehatan yang diminta KPUD itu hanya menyatakan cabup/cawabup itu mampu atau tidak mampu sebagai kepala daerah.

“Jadi hasil tes kesehatan tidak untuk dilihat parameter penyakit yang diderita kandidat, melainkan hanya hasil kesimpulan mampu atau tidak menjadi kepala daerah,” tandasnya. Pernyataan sama dikatakan

Ketua Panwaslu Kabupaten Blitar, Suyono. Menurutnya, informasi yang berkembang tersebut sudah masuk ke Panwaslu. Dimana disebutkan salah satu kandidat cabup/cawabup dinyatakan mengidap penyakit diabetes dari hasil uji kesehatan laboratorium di RSUD DR Soetomo Surabaya dan seharusnya ia tidak lolos tes kesehatan.
Namun, calon bersangkutan menyerahkan sejumlah dana mencapai ratusan juta rupiah untuk lolos tes kesehatan tersebut.

“Kami tidak tahu darimana sumber informasi tersebut, dan itu jelas sangat menyesatkan. Karena kami tahu bagaimana proses tes kesehatan yang dilakukan oleh cabup dan cawabup di RSUD DR Soetomo sejak awal hingga akhir,” kata Suyono.

Memang, diakui Suyono, pada saat tes kesehatan di RSUD DR Soetomo Surabaya ada salah satu kandidat yang terpaksa makan ditengah tes kesehatan. Hal itu setelah ada petugas medis yang memperbolehkan kandidat itu makan, padahal seharusnya dihindari dahulu.

“Mungkin karena factor makan itu membuat kadar gula salah satu calon naik dan terdeteksi diabetes,” ucap Suyono.
Untuk itu, harap Suyono, informasi tersebut tidak perlu dipolemikkan lebih jauh untuk menjaga kondusifan masyarakat.

Meski demikian, Panwaslu akan tetap mengikuti perkembangan informasi tersebut dan mencatatnya sebagai laporan ke Bawaslu Pusat.

“Itu sikap yang kami ambil menyikapi perkembangan informasi tersebut,” tutur Suyono. ach/bsn6

Advertising
Advertising
Pemadam Kebakaran
Surabaya Pusat
031-3533843-44
Surabaya Utara
031-3712208
Surabaya Timur
031-8411113
Surabaya Barat
031-7490486
Surabaya Selatan
031-7523687
Rumah Sakit & Klinik
RSUD Dr. Sutomo
031-5020079
RS Darmo
031-5676253
RS ST Vincentius A Paulo
031-5677562
RS William Booth
031-5678917
RS Adi Husada
031-5321256
Kepolisian
Polda Jatim
(031) 8280748
Polrestabes
(031) 3523927