Politik & Pemerintahan

Perlu Rencana Induk Transportasi Angkutan Umum

11-09-2011

Surabaya, beritasurabaya.net - Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur mendesak pemerintah provinsi segera membuat rencana induk transportasi angkutan umum yang terintegrasi.

Menurut anggota Fraksi PDI Perjuangan, dengan cara seperti itu nantinya masyarakat saat mudik tidak perlu lagi menggunakan motor atau mobil pribadi. Namun dapat menggunakan angkutan umum yang nyaman, aman, dan harganya terjangkau.

Pernyataan ini disampaikan Bambang Juwono dalam sidang paripurna DPRD Jatim, Sabtu (10/9/2011) kemarin. Dalam sidang paripurna dengan acara Pemandangan Umum Fraksi terhadap Raperda Tentang Perubahan APBD Jawa Timur tahun anggaran 2011 ini, Bambang Juwono menjadi juru bicara Fraksi PDI Perjuangan.

Fraksi, lanjut politisi yang akrab disapa Logos ini, mengapresiasi rencana Gubernur Soekarwo yang mendorong pemerintah pusat mempercepat pembangunan rel ganda kereta api jurusan Surabaya-Bojonegoro, Surabaya-Madiun, Surabaya-Malang dan Surabaya-Banyuwangi. Namun, tambah dia, persoalan mudik tidak akan tuntas dengan adanya rel ganda kereta api saja.

Jika angkutan kereta api ini tidak terintegrasi dengan jenis angkutan lainnya di tiap stasiun pemberhentian, jelas Logos, masyarakat tetap akan enggan memakai KA. ''Apalagi untuk rute dalam provinsi yang relatif masih bisa ditempuh dengan motor. Oleh karenanya, perlu ada angkutan transportasi umum yang terintegrasi,''kata Wakil Ketua Bidang Organisasi, Keanggotaan, Kaderisasi dan Rekrutmen DPD PDI Perjuangan Jatim tersebut.

Terkait masalah mudik Lebaran lalu, Fraksi PDI Perjuangan merasa prihatin, karena peristiwa dan korban kecelakaan makin tinggi selama H-7 hingga H+5. Ketimbang tahun lalu, kasus kecelakaan di Jatim selama mudik tersebut meningkat 214%, dari 243 kasus menjadi 520 kasus.

Jumlah korban, pada tahun ini tercatat 72 orang meninggal dunia, 98 orang luka berat dan 384 orang luka ringan. Sedangkan kerugian mencapai Rp 811,7 juta lebih. Dari total kecelakaan, ternyata 417 kasus atau lebih dari 90 persennya melibatkan sepeda motor. Hal ini tidak lepas dari tingginya jumlah pemudik yang menggunakan motor.

Meski berisiko tinggi, mudik dengan motor dipandang lebih murah dan praktis dibanding naik bus umum atau kereta api. Ini sekaligus menjadi cermin betapa buruknya transportasi angkutan umum.

''Perlu ada perbaikan di sektor transportasi umum untuk menekan jumlah pemudik dengan motor dan sekaligus menekan angka kecelakaan,''imbuh Logos. (bsn-ai)

Advertising
Advertising
Pemadam Kebakaran
Surabaya Pusat
031-3533843-44
Surabaya Utara
031-3712208
Surabaya Timur
031-8411113
Surabaya Barat
031-7490486
Surabaya Selatan
031-7523687
Rumah Sakit & Klinik
RSUD Dr. Sutomo
031-5020079
RS Darmo
031-5676253
RS ST Vincentius A Paulo
031-5677562
RS William Booth
031-5678917
RS Adi Husada
031-5321256
Kepolisian
Polda Jatim
(031) 8280748
Polrestabes
(031) 3523927